"Andy Noya bisa jadi jurnalis sampai hari ini dan dipercaya orang karena tidak bisa dibeli dan diatur," kata Andy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Di Balik Pertanyaan Kejam Andy Noya,' Minggu, 19 Maret 2023.
Andy lebih memilih berhenti sebagai jurnalis ketimbang dipaksa melanggar prinsip jurnalistik. Sikap itu disebut tegak lurus di manapun dia berada.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Andy Noya tidak bisa didikte sampai detik ini," tegas dia.
Bahkan, Andy merasa tidak enak hati kepada Ketua Umum Partai NasDem sekaligus Chairman Media Group Surya Paloh. Sebab, netizen mengaitkan ada arahan Surya Paloh dalam wawancara Andy. Terlebih, Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
"Kami tidak ada komunikasi, tidak ada pesanan apa-apa, tapi dia (Surya Paloh) kena juga," tutur dia.
Andy sampai meriset ulang apakah ada hubungan antara wawancara Sri dengan Anies. Ternyata, tidak ada hubungannya dan hanya cocoklogi netizen.
"Apapun bisa terjadi karena orang punya mindset dan bahwa ya sudahlah, ini tahun politik," ujar dia.
Baca Juga: Andy Noya: Tak Semua Tokoh Berani Datang ke Kick Andy Double Check |
Sebelumnya, Andy menghadirkan Mahfud dan Sri dalam acara Kick Andy Double Check. Andy menggali niat Mahfud menyampaikan transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sedangkan, Andy mendalami pegawai Kemenkeu yang belum melaporkan harta kekayaan.
Wawancara itu menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Salah satunya mengkritik pertanyaan dan cara Andy bertanya kepada Mahfud dan Sri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id