medcom.id, Jakarta: Nama Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, belakangan dikaitkan sebagai (Plt) ketua umum Partai Golkar. Ia didaulat menggantikan Setya Novanto yang belakangan harus menjalani proses penyembuhan sederet penyakitnya.
Meskipun demikian, Airlangga mengindikasikan dirinya tidak ingin mengisi jabatan tersebut. Apalagi, ia menyatakan kondisi kesehatan Novanto kini sudah membaik dan siap untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
"Tidak ada venue-nya, tidak ada event-nya. (Novanto) sudah sembuh," ujar Airlangga ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Sebelumnya, Airlangga memang diusulkan untuk menjadi Plt Ketum Golkar dalam Rakornis Partai Golkar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 29 September 2017.
Baca: Yorrys: Airlangga Hartarto Plt Ketum Golkar
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan Airlangga dinilai pas untuk sementara memimpin partai berlambang pohon beringin. Sebab, belakangan mengalami penurunan elektabilitas, salah satunya diduga karena Novanto tersandung masalah korupsi KTP-E.
Yorrys menambahkan Novanto harus mundur demi menyelamatkan elektabilitas partai.
Soal ini, Airlangga meminta semua pihak menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Setya Novanto dan tidak mendesaknya untuk segera 'turun takhta'. "Haknya ada di ketua umum," tandas Airlangga.
Senada, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham juga menandaskan hingga kini belum ada rencana Partai Golkar untuk melakukan perombakan.
Ia tidak menampik Golkar tengah mengevaluasi diri terkait perkembangan belakangan ini, tapi bukan dengan kesimpulan mengganti ketua umum.
"Ya evaluasi terhadap kinerja partai, bukan evaluasi ketua umum," ujar Idrus di Gedung DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, kemarin.
medcom.id, Jakarta: Nama Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, belakangan dikaitkan sebagai (Plt) ketua umum Partai Golkar. Ia didaulat menggantikan Setya Novanto yang belakangan harus menjalani proses penyembuhan sederet penyakitnya.
Meskipun demikian, Airlangga mengindikasikan dirinya tidak ingin mengisi jabatan tersebut.
Apalagi, ia menyatakan kondisi kesehatan Novanto kini sudah membaik dan siap untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
"Tidak ada
venue-nya, tidak ada
event-nya. (Novanto) sudah sembuh," ujar Airlangga ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Sebelumnya, Airlangga memang diusulkan untuk menjadi Plt Ketum Golkar dalam Rakornis Partai Golkar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 29 September 2017.
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan Airlangga dinilai pas untuk sementara memimpin partai berlambang pohon beringin. Sebab, belakangan mengalami penurunan elektabilitas, salah satunya diduga karena Novanto tersandung masalah korupsi KTP-E.
Yorrys menambahkan Novanto harus mundur demi menyelamatkan elektabilitas partai.
Soal ini, Airlangga meminta semua pihak menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Setya Novanto dan tidak mendesaknya untuk segera 'turun takhta'. "Haknya ada di ketua umum," tandas Airlangga.
Senada, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham juga menandaskan hingga kini belum ada rencana Partai Golkar untuk melakukan perombakan.
Ia tidak menampik Golkar tengah mengevaluasi diri terkait perkembangan belakangan ini, tapi bukan dengan kesimpulan mengganti ketua umum.
"Ya evaluasi terhadap kinerja partai, bukan evaluasi ketua umum," ujar Idrus di Gedung DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)