Jakarta: Presiden Joko Widodo telah menerima tiga nama yang diusulkan menjadi pengganti Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Presiden pun akan memilih satu dari tiga nama tersebut, hari ini.
"Nama-nama kepala (BNN) sudah masuk ke Presiden. Usulan itu datang dari Kapolri (Jenderal Tito Karnavian). Kalau enggak salah ada tiga nama. Kemungkinan hari ini sudah diputuskan oleh Presiden," kata juru bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Johan pun mengaku belum tahu tiga nama yang diusulkan kepada Presiden. Namun, santer kabar nama Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Pemberatasan BNN Irjen Pol Arman Depari, dan Deputi Penindakan KPK Irjen Pol Heru Winarko yang diusulkan oleh Tito.
"Saya enggak melihat usulannya, jadi enggak bisa di-share," ucap dia.
Dalam memilih kepala BNN, terang dia, Presiden punya ukuran-ukuran dan masukan, di antaranya dari Tito. Kriteria yang dipilih Presiden, kata dia, tentunya yang paling baik, profesional, berintegritas tinggi, serta berani.
Namun, ia mengaku belum tahu waktu pelantikan kepala BNN yang baru. "Bapak Presiden akan memutuskan kepala BNN yang baru berdasarkan usulan-usulan itu," kata dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ob3Ar68K" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Presiden Joko Widodo telah menerima tiga nama yang diusulkan menjadi pengganti Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Presiden pun akan memilih satu dari tiga nama tersebut, hari ini.
"Nama-nama kepala (BNN) sudah masuk ke Presiden. Usulan itu datang dari Kapolri (Jenderal Tito Karnavian). Kalau enggak salah ada tiga nama. Kemungkinan hari ini sudah diputuskan oleh Presiden," kata juru bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Johan pun mengaku belum tahu tiga nama yang diusulkan kepada Presiden. Namun, santer kabar nama Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Pemberatasan BNN Irjen Pol Arman Depari, dan Deputi Penindakan KPK Irjen Pol Heru Winarko yang diusulkan oleh Tito.
"Saya enggak melihat usulannya, jadi enggak bisa di-share," ucap dia.
Dalam memilih kepala BNN, terang dia, Presiden punya ukuran-ukuran dan masukan, di antaranya dari Tito. Kriteria yang dipilih Presiden, kata dia, tentunya yang paling baik, profesional, berintegritas tinggi, serta berani.
Namun, ia mengaku belum tahu waktu pelantikan kepala BNN yang baru. "Bapak Presiden akan memutuskan kepala BNN yang baru berdasarkan usulan-usulan itu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)