Meutya Hafid (kanan) Foto: MI/Susanto
Meutya Hafid (kanan) Foto: MI/Susanto

Ditunggu Andil TNI Mencegah Proxy War

Achmad Zulfikar Fazli • 05 Oktober 2017 16:55
medcom.id, Jakarta: Sebagai garda terdepan menjaga keutuhan bangsa dan negara, andil Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditunggu dalam mencegah terjadinya proxy war atau perang asimetris. Perang asimetris adalah upaya pihak luar memecah belah bangsa melalui tangan orang ketiga.
 
Wakil Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid mengatakan proxy war mengancam persatuan dan mengoyak semangat Bhinneka Tunggal Ika. Perang ini juga mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
"TNI betul-betul diharapkan andilnya dalam mencegah upaya-upaya proxy war," kata Meutya melalui pesan singkat, Kamis 5 Oktober 2017.

Menyambut HUT ke-72, Meutya berharap TNI semakin profesional dan kuat. TNI, kata dia, harus dekat dengan masyarakat. "Senantiasa menjadi teladan dan sahabat rakyat," ujar dia.
 
Di berbagai kesempatan pidato, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kerap menyinggung proxy war. Menurutnya, Indonesia saat ini tengah menghadapi bahaya proxy war.
 
"Narkoba menjadi salah satu proxy war yang paling membahayakan dan menjadi bisnis terbesar di Indonesia," kata Gatot saat mengisi kuliah umum mahasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan) di Aula Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 26 Agustus 2016.
 
"Bisnis yang paling besar di negeri ini adalah bisnis narkoba, tapi itu adalah bisnis yang ilegal. Pebisnis ilegal pasti merapat ke aparat keamanan, mencari perlindungan di situ. Bisa polisi, bisa TNI, kejaksaan, dan hakim."
 
Tapi, Gatot menilai Indonesia masih bisa keluar dari ancaman perang ini. Dengan catatan, pemerintah berkomitmen kuat menjadikan Indonesia sebagai negara agraris, maritim, dan industri. Gatot pun mengajak generasi muda untuk menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa.
 
"Mari kita bersatu dalam mencegah perang agar tidak lagi mengancam Indonesia," ujar Gatot.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan