medcom.id, Jakarta: Satu tahun sudah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin. Sejumlah Menteri kabinet kerja mengaku bangga bisa menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi-JK.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, selama setahun menjabat Presiden Jokowi telah bekerja keras untuk membenahi pemerintahan. "Saya bersyukur, saya bangga menjadi bagian dari tim ini. Bahwa kecepatan dan intensitas bekerja selama setahun ini betul-betul luar biasa," kata Sudirman di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Salah satunya, Presiden berani mengambil kebijakan fundamental dengan mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Sudirman, Jokowi memilih tidak populer agar subsidi BBM bisa dialokasikan untuk pembangunan transportasi, infrastruktur dan jaminan sosial. Begitu pula untuk mengurangi praktik mafia migas dengan membubarkan Petral. Serta mengambil alih TPPI dari swasta menjadi milik Pertamina.
"Banyak sekali mengambil keputusan fundamental. Misalnya subsidi itu sesuatu yang berbelas tahun dibicarakan karena keberanian dari beliau, maka itu diselesaikan. Kemudian petral diaudit, dilikuidasi, kemudian diselesaikan. TPPI diputuskan diambil alih pertamina dan dikelola Pertamina," ungkapnya.
Meski demikian, Sudirman tak mau mengklaim kabinet kerja lebih baik dibandingkan kabinet era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab pemerintahan baru berjalan seumur jagung. "kita belum bisa menyimpulkan apapun, saya juga belum bisa mengklaim ini sukses, tapi juga tidak bisa apriori mengatakan ini gagal," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan dirinya puas dengan kinerja Jokowi-JK. Ia merasa bangga dikomandoi mantan Wali Kota Solo itu. "Saya bangga punya pemimpin seperti beliau, Pak Jokowi dan Pak JK sangat tegas, sangat luas, bijak," ungkap dia.
Politikus PKB ini juga mengapresiasi kebijakan Presiden dalam melakukan reformasi dan tata kelola di bidang olahraga. Terutama mendukung penuh langkah kemenpora membekukan PSSI. Kemudian menggelar turnamen piala kemerdekaan dan piala presiden.
"Beliau memberikan perhatian penuh kepada reformasi dan tata kelola olahraga. Jadi tidak boleh lagi berdiam diri menyerahkan pada pihak lain, tapi harus terlibat berkoordinasi dan memberikan kepastian pada olahraga, atlet, pelatih, dan seluruh pelaku olahraga," pungkas Nahrawi.
medcom.id, Jakarta: Satu tahun sudah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin. Sejumlah Menteri kabinet kerja mengaku bangga bisa menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi-JK.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, selama setahun menjabat Presiden Jokowi telah bekerja keras untuk membenahi pemerintahan. "Saya bersyukur, saya bangga menjadi bagian dari tim ini. Bahwa kecepatan dan intensitas bekerja selama setahun ini betul-betul luar biasa," kata Sudirman di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Salah satunya, Presiden berani mengambil kebijakan fundamental dengan mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Sudirman, Jokowi memilih tidak populer agar subsidi BBM bisa dialokasikan untuk pembangunan transportasi, infrastruktur dan jaminan sosial. Begitu pula untuk mengurangi praktik mafia migas dengan membubarkan Petral. Serta mengambil alih TPPI dari swasta menjadi milik Pertamina.
"Banyak sekali mengambil keputusan fundamental. Misalnya subsidi itu sesuatu yang berbelas tahun dibicarakan karena keberanian dari beliau, maka itu diselesaikan. Kemudian petral diaudit, dilikuidasi, kemudian diselesaikan. TPPI diputuskan diambil alih pertamina dan dikelola Pertamina," ungkapnya.
Meski demikian, Sudirman tak mau mengklaim kabinet kerja lebih baik dibandingkan kabinet era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab pemerintahan baru berjalan seumur jagung. "kita belum bisa menyimpulkan apapun, saya juga belum bisa mengklaim ini sukses, tapi juga tidak bisa apriori mengatakan ini gagal," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan dirinya puas dengan kinerja Jokowi-JK. Ia merasa bangga dikomandoi mantan Wali Kota Solo itu. "Saya bangga punya pemimpin seperti beliau, Pak Jokowi dan Pak JK sangat tegas, sangat luas, bijak," ungkap dia.
Politikus PKB ini juga mengapresiasi kebijakan Presiden dalam melakukan reformasi dan tata kelola di bidang olahraga. Terutama mendukung penuh langkah kemenpora membekukan PSSI. Kemudian menggelar turnamen piala kemerdekaan dan piala presiden.
"Beliau memberikan perhatian penuh kepada reformasi dan tata kelola olahraga. Jadi tidak boleh lagi berdiam diri menyerahkan pada pihak lain, tapi harus terlibat berkoordinasi dan memberikan kepastian pada olahraga, atlet, pelatih, dan seluruh pelaku olahraga," pungkas Nahrawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)