Menko Marives Luhut Pandjaitan/Medcom.id/Ayu
Menko Marives Luhut Pandjaitan/Medcom.id/Ayu

La Nyalla Kritik Big Data Luhut Terkait Penundaan Pemilu 2024

Anggi Tondi Martaon • 14 April 2022 17:24
Jakarta: Big Data Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikritik. Data besar terkait 110 juta pengguna media sosial (medsos) mendukung penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 disebut tak akurat.
 
"Ya sudah saya katakan bohong," kata Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 April 2022.
 
Evello, lembaga analitik data yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sejak 2014 menganalisis data pengguna medsos. Jumlah pengguna media sosial membahas penundaan Pemilu 2024 hanya 693.289 akun.

"Jadi jumlah 110 juta (akun pengguna medsos) juga berlebihan ya, 1 juta juga enggak sampai," kata Founder Evello, Dudy Rudianto.
 
Baca: Survei: Ganjar Pranowo Unggul di Jateng dan NTT
 
Dia menyampaikan pihaknya langsung melakukan pemantauan saat Luhut mengklaim memiliki big data 110 juta pengguna medsos. Pemantauan bahkan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun ke belakang. 
 
Dari hasil analisis yang dilakukan, Dudy mengakui jika terdapat percakapan besar membicarakan pemilu. Kemudian, mulai melakukan penjajakan dan penghitungan terhadap akun yang menyinggung penundaan pesta demokrasi. 
 
"Jadi dengan kata lain ditarik ke belekang satu tahun pun yang membicarakan pemilu atau penundaan pemilu paking besar seperti itu (693.289 akun)," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan