Jakarta: Penasihat Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rizal Ramli, menilai seharusnya partai politik (parpol) dibiayai negara. Dengan begitu, parpol dapat fokus untuk mencetak dan mencari kader-kader yang kompeten.
"Roh kriminal demokrasi harus kita ganti menjadi roh yang amanah dan good government," kata Rizal dalam diskusi publik di Sekretariat Nasional BPN Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Januari 2019.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menilai parpol terlalu sibuk untuk mencari uang sendiri. Alhasil, demokrasi Indonesia didominasi oleh praktik-praktik kriminal.
Menurut dia, sistem demokrasi Indonesia hanya ikutan-ikutan, meniru sistem di Amerika Serikat. Di sana, partai politik tidak dibiayai oleh negara .
"Dia (parpol) bisa membawa kendali rakyatnya, yang kaya ke perusahaan kaya. Kita ikut sistem itu. Akibatnya terjadi korupsi yang besar dari politik," imbuh dia.
Di sisi lain, dia melihat parpol yang menjadi ujung tombak demokrasi bagaikan sistem oligarki yang hanya mementingkan segelintir golongan. Partai politik pun perlu dibenahi.
"Bisa kita lakukan kalau partai politik dibiayai negara seperti di Eropa dan Australia," jelas dia.
Jakarta: Penasihat Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rizal Ramli, menilai seharusnya partai politik (parpol) dibiayai negara. Dengan begitu, parpol dapat fokus untuk mencetak dan mencari kader-kader yang kompeten.
"Roh kriminal demokrasi harus kita ganti menjadi roh yang amanah dan
good government," kata Rizal dalam diskusi publik di Sekretariat Nasional BPN Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Januari 2019.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menilai parpol terlalu sibuk untuk mencari uang sendiri. Alhasil, demokrasi Indonesia didominasi oleh praktik-praktik kriminal.
Menurut dia, sistem demokrasi Indonesia hanya ikutan-ikutan, meniru sistem di Amerika Serikat. Di sana, partai politik tidak dibiayai oleh negara .
"Dia (parpol) bisa membawa kendali rakyatnya, yang kaya ke perusahaan kaya. Kita ikut sistem itu. Akibatnya terjadi korupsi yang besar dari politik," imbuh dia.
Di sisi lain, dia melihat parpol yang menjadi ujung tombak demokrasi bagaikan sistem oligarki yang hanya mementingkan segelintir golongan. Partai politik pun perlu dibenahi.
"Bisa kita lakukan kalau partai politik dibiayai negara seperti di Eropa dan Australia," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)