"Yang ingin saya tekankan, ibu kota baru nanti, kalau diputuskan akan dibuat, tidak didesain untuk menyaingi Jakarta, tidak didesain untuk sebesar Jakarta," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam diskusi media di Kantor Staf Kepresidenan, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2019.
Baca: Pemindahan Ibu Kota Didasari Aspek Geografis
Bambang masih mengkaji rencana pemindahan ibu kota. Saat ini, pemerintah baru berpikir memanfaatkan ibu kota baru sebagai pusat pemerintahan.
Ibu kota baru dirancang untuk menampung 900 ribu hingga 1,5 juta penduduk. Jumlah itu dinilai cukup kecil. Jika disandingkan dengan kota besar lain, ibu kota baru tak akan masuk dalam 10 besar kota dengan populasi terbesar.
"Jadi, ibu kota baru ini tidak harus menjadi kota besar," kata dia.
Ibu kota baru diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Meski begitu, ibu kota anyar juga diharapkan menggerakkan ekonomi di wilayah sekitarnya.
"Pusat pemerintahan bagaimana pun itu punya nilai ekonomi yang tidak kecil, yang akan bisa kemudian menjadi faktor yang menumbuhkan ekonomi di sekitar wilayah ibu kota baru tersebut," tuturnya.
Pemindahan ibu kota tak serta merta menghentikan pembangunan di Jakarta. Toh, Jakarta akan dijadikan pusat ekonomi dan bisnis.
Baca: Pemindahan Ibu Kota Sangat Minim Gunakan APBN
Bambang menilai pemindahan ibu kota berhasil dilakukan Brasil. Mereka memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Pemindahan dilakukan karena adanya kesenjangan ekonomi antara wilayah pantai selatan dengan pedalaman wilayah Amazon.
Pemindahan ibu kota itu pun berdampak positif. Geliat ekonomi mulai terasa di wilayah Amazon.
"Artinya, upaya untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi di pedalaman Amazon paling tidak berhasil ya. Berhasil tidak hanya di pantai selatan tetapi juga di pedalaman Amazon, khususnya di sekitar kota Brasilia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id