medcom.id, Jakarta: Sebanyak 70 persen pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Itu merupakan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dua tahun kepemimpinan Jokowi.
"Yang menarik adalah PKS (puas dengan pemerintahan Jokowi-JK)," kata Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte dalam rilis hasil survei di Gedung Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Kepuasan itu berdampak pada elektabilitas PKS yang pada hasil survei Oktober 2015 sebesar 2 persen, naik menjadi 4 persen pada hasil survei Agustus 2016. Tentu yang puas dengan pemerintahan Jokowi-JK adalah sebagian besar pemilih partai pendukung pemerintah.
Mereka adalah NasDem (71 persen), PKB (74,3 persen), PDIP (82,9 persen), Golkar (61,7 persen), Hanura (66,7 persen). Sementara itu terdapat dua partai pendukung pemerintah yang tingkat kepuasan pemilihnya rendah.
Yaitu PAN sebesar 46,7 persen dan PPP sebesar 40,9 persen. Adapun pemilih Gerindra yang puas hanya 48,3 persen, Demokrat 58,9 persen dan pemilih PBB 0 persen yang menyatakan puas.
"50 persen tidak puas, dan 50 persen lagi tidak tahu atau tidak menjawab," ucap Vermonte.
Konfrensi pers hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS)--MTVN/M Rodhi Aulia
Menurut Vermonte, gambaran besar dari hasil survei ini menunjukkan kedewasaan pemilih. Pemilih tidak selalu hanya terkungkung pada keputusan partai politiknya. Tapi semakin rasional.
"Jadi dia tidak sekadar memilih partai politik, tapi mengikuti pemikiran atau pilih partainya apakah bergabung dengan pemerintahan atau di luar pemerintahan," tandas dia.
Survei dilakukan rentang 8 hingga 15 Agustus 2016 dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Responden tersebar di 34 provinsi dan menggungakan metode multi-stage random sampling.
Berikut daftar elektabilitas partai politik.
1. PDIP dari 32 persen pada Oktober 2015 menjadi 34,6 persen pada Agustus 2016.
2. Gerindra dari 17,3 persen menjadi 14,3 persen.
3. Golkar dari 11,4 persen menjadi 14,1 persen.
4. Demokrat dari 6,6 persen menjadi 9 persen.
5. PKS dari 2 persen menjadi 4 persen.
6. PKB dari 4,3 persen menjadi 3,5 persen.
7. NasDem dari 3 persen menjadi 3,1 persen.
8. PPP dari 1,9 persen menjadi 2,2 persen.
9. PAN dari 1,9 persen menjadi 1,5 persen.
10. PERINDO dari 0,8 persen menjadi 1 persen.
11. Hanura dari 0,8 persen menjadi 0,6 persen.
12. PBB dari 0,5 persen menjadi 0,2 persen.
13. Lain-lain dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen.
14. Tidak tahu atau tidak menjawab dari 15 persen menjadi 10 persen.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 70 persen pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Itu merupakan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dua tahun kepemimpinan Jokowi.
"Yang menarik adalah PKS (puas dengan pemerintahan Jokowi-JK)," kata Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte dalam rilis hasil survei di Gedung Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Kepuasan itu berdampak pada elektabilitas PKS yang pada hasil survei Oktober 2015 sebesar 2 persen, naik menjadi 4 persen pada hasil survei Agustus 2016. Tentu yang puas dengan pemerintahan Jokowi-JK adalah sebagian besar pemilih partai pendukung pemerintah.
Mereka adalah NasDem (71 persen), PKB (74,3 persen), PDIP (82,9 persen), Golkar (61,7 persen), Hanura (66,7 persen). Sementara itu terdapat dua partai pendukung pemerintah yang tingkat kepuasan pemilihnya rendah.
Yaitu PAN sebesar 46,7 persen dan PPP sebesar 40,9 persen. Adapun pemilih Gerindra yang puas hanya 48,3 persen, Demokrat 58,9 persen dan pemilih PBB 0 persen yang menyatakan puas.
"50 persen tidak puas, dan 50 persen lagi tidak tahu atau tidak menjawab," ucap Vermonte.
Konfrensi pers hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS)--MTVN/M Rodhi Aulia
Menurut Vermonte, gambaran besar dari hasil survei ini menunjukkan kedewasaan pemilih. Pemilih tidak selalu hanya terkungkung pada keputusan partai politiknya. Tapi semakin rasional.
"Jadi dia tidak sekadar memilih partai politik, tapi mengikuti pemikiran atau pilih partainya apakah bergabung dengan pemerintahan atau di luar pemerintahan," tandas dia.
Survei dilakukan rentang 8 hingga 15 Agustus 2016 dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Responden tersebar di 34 provinsi dan menggungakan metode multi-stage random sampling.
Berikut daftar elektabilitas partai politik.
1. PDIP dari 32 persen pada Oktober 2015 menjadi 34,6 persen pada Agustus 2016.
2. Gerindra dari 17,3 persen menjadi 14,3 persen.
3. Golkar dari 11,4 persen menjadi 14,1 persen.
4. Demokrat dari 6,6 persen menjadi 9 persen.
5. PKS dari 2 persen menjadi 4 persen.
6. PKB dari 4,3 persen menjadi 3,5 persen.
7. NasDem dari 3 persen menjadi 3,1 persen.
8. PPP dari 1,9 persen menjadi 2,2 persen.
9. PAN dari 1,9 persen menjadi 1,5 persen.
10. PERINDO dari 0,8 persen menjadi 1 persen.
11. Hanura dari 0,8 persen menjadi 0,6 persen.
12. PBB dari 0,5 persen menjadi 0,2 persen.
13. Lain-lain dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen.
14. Tidak tahu atau tidak menjawab dari 15 persen menjadi 10 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)