medcom.id, Jakarta: Indonesia menandatangani 11 nota kesepahaman kerja sama dengan Arab Saudi. Kerja sama itu terdiri dari bidang perekonomian, agama, pendidikan hingga keamanan.
Penandatanganan ini diwakili oleh menteri dari masing-masing negara. Menteri Kabinet Kerja yang menandatangani nota kesepahaman adalah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan Muhadjir, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Natsir.
Kemudian, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud dan Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 11 nota kesepahaman yang dilakukan Indonesia dan Arab Saudi.
Nota kesepahaman ini antara lain deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama, pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for development dan pemerintah Indonesia.
Kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi, kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah.
Kemudian, kerja sama antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kesehatan, kerja sama antara otoritas AERO Nautica pemerintah Indonesia dan kerajaan Arab Saudi.
Kerja sama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang scientific dan pendidikan tinggi, kerja sama antara Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam.
Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang Kelautan dan Perikanan, kerja sama perdagangan antara Kementerian Perdagangan Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi
Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi 11 nota kesepahaman kerja sama ini. Secara khusus, kata dia, Jokowi mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal yaitu 211.000 dan pemberian kuota tambahan untuk 2017 sebesar 10.000.
"Disamping itu, Presiden menitipkan WNI yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Arab Saudi agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari yang mulia Raja Salman," kata Retno dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 1 Maret 2017.
Di bidang perdagangan, Presiden mengajak Raja Salman untuk menghilangkan hambatan perdagangan. Retno mengatakan, pemerintah berharap pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia, terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil serta garmen Indonesia.
Selain itu, Presiden juga menyambut baik ditandatanganinya refining development masterplan di Cilacap antara Pertamina dan Aramco dengan nilai USD6 miliar. Serta, mendorong segera dilakukannya basic engineering design dan pembentukan joint venture.
"Salah satu dari 11 MoU adalah mengenai the saudi fund contribution to the financing of development project senilai USD1 miliar," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Indonesia menandatangani 11 nota kesepahaman kerja sama dengan Arab Saudi. Kerja sama itu terdiri dari bidang perekonomian, agama, pendidikan hingga keamanan.
Penandatanganan ini diwakili oleh menteri dari masing-masing negara. Menteri Kabinet Kerja yang menandatangani nota kesepahaman adalah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan Muhadjir, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Natsir.
Kemudian, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud dan Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 11 nota kesepahaman yang dilakukan Indonesia dan Arab Saudi.
Nota kesepahaman ini antara lain deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama, pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for development dan pemerintah Indonesia.
Kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi, kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah.
Kemudian, kerja sama antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kesehatan, kerja sama antara otoritas AERO Nautica pemerintah Indonesia dan kerajaan Arab Saudi.
Kerja sama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang scientific dan pendidikan tinggi, kerja sama antara Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam.
Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang Kelautan dan Perikanan, kerja sama perdagangan antara Kementerian Perdagangan Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi
Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi 11 nota kesepahaman kerja sama ini. Secara khusus, kata dia, Jokowi mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal yaitu 211.000 dan pemberian kuota tambahan untuk 2017 sebesar 10.000.
"Disamping itu, Presiden menitipkan WNI yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Arab Saudi agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari yang mulia Raja Salman," kata Retno dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 1 Maret 2017.
Di bidang perdagangan, Presiden mengajak Raja Salman untuk menghilangkan hambatan perdagangan. Retno mengatakan, pemerintah berharap pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia, terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil serta garmen Indonesia.
Selain itu, Presiden juga menyambut baik ditandatanganinya
refining development masterplan di Cilacap antara Pertamina dan Aramco dengan nilai USD6 miliar. Serta, mendorong segera dilakukannya
basic engineering design dan pembentukan
joint venture.
"Salah satu dari 11 MoU adalah mengenai
the saudi fund contribution to the financing of development project senilai USD1 miliar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)