Jakarta: Upaya meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan kehidupan bernegara dinilai harus berlandaskan etika. Apalagi, hal itu sudah tertuang dalam Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
"Upaya meningkatkan kualitas bangsa sangat membutuhkan landasan etika seperti Pancasila," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 MPR RI, Minggu, 30 Agustus 2020.
Wanita yang akrab disapa Rerie ini mengatakan TAP MPR itu mengamankan Pancasila sebagai acuan dasar berpikir dan bersikap. Namun Rerie menilai pemahaman masyarakat soal nilai-nilai Pancasila belum maksimal.
"Perlu upaya lebih keras dan terencana agar masyarakat dapat memahami nilai-nilai Pancasila dengan baik dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar politikus Partai NasDem itu.
Dalam perayaan HUT ke-75, MPR mengajak pemangku kepentingan dalam pengelolaan negara mengatasi hal tersebut. Sebab, visi MPR adalah Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila, dan Kedaulatan Rakyat.
Baca: DPR Konsisten Perjuangkan Aspirasi Rakyat di HUT Ke 75
Rerie menyebut tantangan zaman kian kompleks dan terjadi dengan cepat. Hal itu dikhawatirkan mengancam jati diri dan nasionalisme.
"Penguatan penerapan etika dalam bernegara merupakan langkah strategis agar bangsa Indonesia semakin berdaya saing di masa datang," tegas Wakil Ketua MPR bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah itu.
Rerie mengimbau masyarakat selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Selain itu menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
"Ini modal dasar untuk menopang Indonesia sebagai negara maju," ucap dia.
Jakarta: Upaya meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan kehidupan bernegara dinilai harus berlandaskan etika. Apalagi, hal itu sudah tertuang dalam Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
"Upaya meningkatkan kualitas bangsa sangat membutuhkan landasan etika seperti Pancasila," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 MPR RI, Minggu, 30 Agustus 2020.
Wanita yang akrab disapa Rerie ini mengatakan TAP MPR itu mengamankan Pancasila sebagai acuan dasar berpikir dan bersikap. Namun Rerie menilai pemahaman masyarakat soal nilai-nilai Pancasila belum maksimal.
"Perlu upaya lebih keras dan terencana agar masyarakat dapat memahami nilai-nilai Pancasila dengan baik dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar politikus Partai NasDem itu.
Dalam perayaan HUT ke-75, MPR mengajak pemangku kepentingan dalam pengelolaan negara mengatasi hal tersebut. Sebab, visi MPR adalah Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila, dan Kedaulatan Rakyat.
Baca:
DPR Konsisten Perjuangkan Aspirasi Rakyat di HUT Ke 75
Rerie menyebut tantangan zaman kian kompleks dan terjadi dengan cepat. Hal itu dikhawatirkan mengancam jati diri dan nasionalisme.
"Penguatan penerapan
etika dalam bernegara merupakan langkah strategis agar bangsa Indonesia semakin berdaya saing di masa datang," tegas Wakil Ketua MPR bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah itu.
Rerie mengimbau masyarakat selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Selain itu menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
"Ini modal dasar untuk menopang Indonesia sebagai negara maju," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)