Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya mempersiapkan roadmap transformasi digital untuk 15 tahun mendatang. Terutama pada sektor strategis seperti pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
Begitu juga dengan sektor industri dan penyiaran. Jokowi tidak mau infrastruktur digital yang sudah dibangun utilitasnya sangat rendah.
"Lalu, persiapkan kebutuhan sumber daya manusianya (SDM) talenta digital. Ini penting sekali untuk melakukan transformasi digital," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 3 Agustus 2020.
Jokowi menyebut Indonesia butuh talenta digital kurang lebih sembilan juta orang untuk 15 tahun ke depan. Artinya, butuh 600 ribu SDM per tahun untuk membangun ekosistem tersebut.
"Saya juga minta yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital segera disiapkan secepatnya," tuturnya.
Baca: Perusahaan APAC Prioritaskan Modernisasi Demi Transformasi Digital
Jokowi mengaku sudah membicarakan masalah integrasi satu data dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate. Integrasi pusat data akan dibangun di dua kota.
Ada empat kota yang menjadi kandidat, yakni Jakarta, Batam, Manado, dan Jatiluhur. "Sedang dibuat arsitekturnya, apakah nanti ada di empat kota atau dua kota dengan semua persyaratannya," kata Johnny beberapa waktu lalu.
Johnny lebih memilih membangun integrasi pusat data pemerintah di Jakarta dan Kalimantan Timur (Kaltim). Alasannya, Kaltim akan menjadi ibu kota baru berbasis digital.
"Kalau Jakarta kan memang pusat data sekarang ini ada di sini. Sedangkan, Kalimantan karena ibu kota negara baru itu full digital," ungkap Johnny.
Kaltim sudah memiliki zona utilitas bawah tanah. Fiber optik kabel laut pun sudah masuk ke kawasan tersebut.
Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya mempersiapkan
roadmap transformasi digital untuk 15 tahun mendatang. Terutama pada sektor strategis seperti pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
Begitu juga dengan sektor industri dan penyiaran. Jokowi tidak mau infrastruktur digital yang sudah dibangun utilitasnya sangat rendah.
"Lalu, persiapkan kebutuhan sumber daya manusianya (SDM) talenta digital. Ini penting sekali untuk melakukan transformasi digital," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 3 Agustus 2020.
Jokowi menyebut Indonesia butuh talenta digital kurang lebih sembilan juta orang untuk 15 tahun ke depan. Artinya, butuh 600 ribu SDM per tahun untuk membangun ekosistem tersebut.
"Saya juga minta yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital segera disiapkan secepatnya," tuturnya.
Baca: Perusahaan APAC Prioritaskan Modernisasi Demi Transformasi Digital
Jokowi mengaku sudah membicarakan masalah integrasi satu data dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate. Integrasi pusat data akan dibangun di dua kota.
Ada empat kota yang menjadi kandidat, yakni Jakarta, Batam, Manado, dan Jatiluhur. "Sedang dibuat arsitekturnya, apakah nanti ada di empat kota atau dua kota dengan semua persyaratannya," kata Johnny beberapa waktu lalu.
Johnny lebih memilih membangun integrasi pusat data pemerintah di Jakarta dan Kalimantan Timur (Kaltim). Alasannya, Kaltim akan menjadi ibu kota baru berbasis digital.
"Kalau Jakarta kan memang pusat data sekarang ini ada di sini. Sedangkan, Kalimantan karena ibu kota negara baru itu full digital," ungkap Johnny.
Kaltim sudah memiliki zona utilitas bawah tanah. Fiber optik kabel laut pun sudah masuk ke kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)