Jakarta: Komisi I DPR tengah uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper) 32 calon duta besar (dubes). Salah satu poin yang ditekankan dalam proses tersebut yaitu komitmen para calon dubes meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional.
Anggota Komisi I Yan Permenas Mandenas mengungkapkan citra Indonesia selama pandemi dianggap negatif. Beberapa negara menilai Indonesia tidak mampu menangani wabah virus korona.
"Pada kenyataanya angka penyebaran di Indonesia bisa ditekan. Ini yang kita harapkan para dubes kita membangun mindset agar tidak ada pesimis di dunia internasional," kata Yan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 18 Juni 2020.
Para calon dubes juga diminta mempromosikan pariwisata Indonesia. Sehingga, wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia tidak hanya didominasi oleh Asia, terutama Tiongkok.
"Tapi negara dari Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika. Sehingga pascapandemi korona kita mampu mendorong dan meningkatkan devisa," sebut dia.
Terakhir, Komisi I juga berharap para dubes meningkatkan hubungan bilateral bidang ekonomi Indonesia dengan negara sahabat. Terutama di Rusia, Amerika, dan Jepang.
"Ini tiga negara yang cukup strategis. Apalagi, Jepang untuk kawasan Asia ini memang sangat strategis sekali bagi Indonesia sehingga kita dorong peningkatan kerja sama bilateral," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 32 nama calon dubes ke DPR. Mereka akan melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I sebelum bertugas di negara penempatan.
Berikut daftar 32 calon dubes yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan:
1. Adam Mulawarman Tugio (Pakistan);
2. Agung kurniadi (Ekuador);
3. Andri Hadi (Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa);
4. Chalief Akbar Tjandraningrar (Aljazair);
5. Denny Abdi (Vietnam);
6. Desra Percaya (Irlandia dan IMO);
7. Hermono (Malaysia);
8. Dewi Savitri Wahab (Denmark dan Lithuania);
9. Dindin Wahyudin (Senegal, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading, dan Sierra Leone);
10. Elmar Iwan Lubis (Irak);
11. Hidi Hamid (Azerbaijan);
12. Heri Akhmad (Jepang dan Federasi Mikronesia);
13. Herry Sudrajat (Mozambique dan Malawi);
14. Imam Edy Mulyono (Bolivarian Venezuela, Trinidad Tobago Grenada, St. Lucia, Dominica, St.Vincent, dan Grenadines);
15. Iwan Bogananta (Bulgaria, Makedonia, Albania);
16. Jose Antonio Morata (Rusia dan Belarus);
17. Kamapradipta isnomo (Swedia dan Latvia);
18. Wisnu Edi Pratigno (Namibia, Angola).
19. Laurentius Amrih Jinangkung (Vatican);
20. Lutfi Rauf (Mesir);
21. Myerfas (Belanda dan OPCW);
22. M Hery Saripudin (Kenya, Kongo, Mauiritius, Seychelles, Somalia, Uganda, United Nations Environment Programme/UNEP, dan United Nations Human Settlements Programme/UN-HABITAT);
23. M Irzan Djohan (Oman);
24. M Lutfi (Amerika Serikat);
25. Nana Yuliana (Kuba, Bahama, Jamaika, Dominika, dan Haiti);
26. Rachmat Budiman (Thailand);
27. Ratu Silvi Gayatri (Finlandia dan Estonia)
28. Ridwan Hassan (Qatar);
29. Roem Kono (Bosnia dan Herzegovina);
30. Ronny Prasetyo (Iran, Turkmenistan);
31. Sukmo Harsono (Panama, Honduras, Costa Rica, dan Nicaragua);
32. Suryopratomo (Singapura).
Jakarta: Komisi I DPR tengah uji kepatutan dan kelayakan (
fit and proper) 32 calon duta besar (dubes). Salah satu poin yang ditekankan dalam proses tersebut yaitu komitmen para calon dubes meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional.
Anggota Komisi I Yan Permenas Mandenas mengungkapkan citra Indonesia selama pandemi dianggap negatif. Beberapa negara menilai Indonesia tidak mampu menangani wabah virus korona.
"Pada kenyataanya angka penyebaran di Indonesia bisa ditekan. Ini yang kita harapkan para dubes kita membangun
mindset agar tidak ada pesimis di dunia internasional," kata Yan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 18 Juni 2020.
Para calon dubes juga diminta mempromosikan pariwisata Indonesia. Sehingga, wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia tidak hanya didominasi oleh Asia, terutama Tiongkok.
"Tapi negara dari Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika. Sehingga pascapandemi korona kita mampu mendorong dan meningkatkan devisa," sebut dia.
Terakhir, Komisi I juga berharap para dubes meningkatkan hubungan bilateral bidang ekonomi Indonesia dengan negara sahabat. Terutama di Rusia, Amerika, dan Jepang.
"Ini tiga negara yang cukup strategis. Apalagi, Jepang untuk kawasan Asia ini memang sangat strategis sekali bagi Indonesia sehingga kita dorong peningkatan kerja sama bilateral," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 32 nama calon dubes ke DPR. Mereka akan melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I sebelum bertugas di negara penempatan.
Berikut daftar 32 calon dubes yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan:
1. Adam Mulawarman Tugio (Pakistan);
2. Agung kurniadi (Ekuador);
3. Andri Hadi (Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa);
4. Chalief Akbar Tjandraningrar (Aljazair);
5. Denny Abdi (Vietnam);
6. Desra Percaya (Irlandia dan IMO);
7. Hermono (Malaysia);
8. Dewi Savitri Wahab (Denmark dan Lithuania);
9. Dindin Wahyudin (Senegal, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading, dan Sierra Leone);
10. Elmar Iwan Lubis (Irak);
11. Hidi Hamid (Azerbaijan);
12. Heri Akhmad (Jepang dan Federasi Mikronesia);
13. Herry Sudrajat (Mozambique dan Malawi);
14. Imam Edy Mulyono (Bolivarian Venezuela, Trinidad Tobago Grenada, St. Lucia, Dominica, St.Vincent, dan Grenadines);
15. Iwan Bogananta (Bulgaria, Makedonia, Albania);
16. Jose Antonio Morata (Rusia dan Belarus);
17. Kamapradipta isnomo (Swedia dan Latvia);
18. Wisnu Edi Pratigno (Namibia, Angola).
19. Laurentius Amrih Jinangkung (Vatican);
20. Lutfi Rauf (Mesir);
21. Myerfas (Belanda dan OPCW);
22. M Hery Saripudin (Kenya, Kongo, Mauiritius, Seychelles, Somalia, Uganda, United Nations Environment Programme/UNEP, dan United Nations Human Settlements Programme/UN-HABITAT);
23. M Irzan Djohan (Oman);
24. M Lutfi (Amerika Serikat);
25. Nana Yuliana (Kuba, Bahama, Jamaika, Dominika, dan Haiti);
26. Rachmat Budiman (Thailand);
27. Ratu Silvi Gayatri (Finlandia dan Estonia)
28. Ridwan Hassan (Qatar);
29. Roem Kono (Bosnia dan Herzegovina);
30. Ronny Prasetyo (Iran, Turkmenistan);
31. Sukmo Harsono (Panama, Honduras, Costa Rica, dan Nicaragua);
32. Suryopratomo (Singapura).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)