Jakarta: Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengungkapkan kenaikan harga BBM akan sangat mempengaruhi peta politik untuk 2024 mendatang. Jika kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo turun akibat keputusan tersebut, publik dipastikan akan mencari alternatif pemimpin lain yang tidak terafiliasi dengan pemerintahan saat ini.
"Kalau mayoritas publik tidak percaya dengan presiden, mereka pasti akan memilih pemimpin alternatif yang berbeda, baik secara karakter, secara posisi politik dengan Jokowi," ujar Hanta dalam diskusi daring, Minggu, 4 September 2022.
Adapun, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melalui jajak pendapat terbaru, merilis nama-nama kandidat yang potensial memenangi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Setidaknya ada tiga nama yang selalu menempati tiga urutan teratas sebagai kandidat.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengaku, tidak ada kejutan atau perubahan peta kandidat capres sama sekali. Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tetap menjadi tokoh yang secara urut menempati tiga posisi teratas.
Dengan simulasi tertutup yang melibatkan tujuh nama, Ganjar mengantongi elektabilitas sebesar 28,7 persen. Kemudian disusul Prabowo dan Anies yang berkompetisi sangat ketat dengan angka 25,8 persen dan 25,7 persen.
Adapun, nama-nama lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto tertinggal jauh di bawah. Elektabilitas tiap-tiap dari mereka tidak melebihi empat persen.
"Belum ada kabar yang baru sebetulnya dari peta politik ini. Ini masih menunjukkan bahwa dukungan masyarakat lebih banyak terarah kepada tiga sosok itu," tutur Djayadi.
Dalam simulasi tertutup dengan tiga nama, urutan pertama, kedua dan ketiga pun tidak berubah. Hanya saja selisih persentase elektabilitas antarkandidat menjadi semakin sempit. Ganjar mengantongi 31,7 persen, Prabowo 30,1 persen dan Anies 28,2 peresen.
Jika kondisi tersebut terus berlangsung hingga 2024, Hanan menilai itu justru akan sangat menarik. Sebab ketiga kandidat memiliki selisih elektibilitas yang sangat tipis.
"Kita tidak tahu persis siapa yang sebenarnya unggul di antara tiga orang ini," sambungnya.
Jakarta: Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengungkapkan kenaikan
harga BBM akan sangat mempengaruhi peta politik untuk 2024 mendatang. Jika kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo turun akibat keputusan tersebut, publik dipastikan akan mencari alternatif pemimpin lain yang tidak terafiliasi dengan pemerintahan saat ini.
"Kalau mayoritas publik tidak percaya dengan presiden, mereka pasti akan memilih pemimpin alternatif yang berbeda, baik secara karakter, secara posisi politik dengan Jokowi," ujar Hanta dalam diskusi daring, Minggu, 4 September 2022.
Adapun, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melalui jajak pendapat terbaru, merilis nama-nama kandidat yang potensial memenangi pemilihan presiden
(Pilpres) 2024. Setidaknya ada tiga nama yang selalu menempati tiga urutan teratas sebagai kandidat.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengaku, tidak ada kejutan atau perubahan peta kandidat
capres sama sekali. Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tetap menjadi tokoh yang secara urut menempati tiga posisi teratas.
Dengan simulasi tertutup yang melibatkan tujuh nama, Ganjar mengantongi elektabilitas sebesar 28,7 persen. Kemudian disusul Prabowo dan Anies yang berkompetisi sangat ketat dengan angka 25,8 persen dan 25,7 persen.
Adapun, nama-nama lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto tertinggal jauh di bawah. Elektabilitas tiap-tiap dari mereka tidak melebihi empat persen.
"Belum ada kabar yang baru sebetulnya dari peta politik ini. Ini masih menunjukkan bahwa dukungan masyarakat lebih banyak terarah kepada tiga sosok itu," tutur Djayadi.
Dalam simulasi tertutup dengan tiga nama, urutan pertama, kedua dan ketiga pun tidak berubah. Hanya saja selisih persentase elektabilitas antarkandidat menjadi semakin sempit. Ganjar mengantongi 31,7 persen, Prabowo 30,1 persen dan Anies 28,2 peresen.
Jika kondisi tersebut terus berlangsung hingga 2024, Hanan menilai itu justru akan sangat menarik. Sebab ketiga kandidat memiliki selisih elektibilitas yang sangat tipis.
"Kita tidak tahu persis siapa yang sebenarnya unggul di antara tiga orang ini," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)