Jakarta: Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja maksimal. Semua tujuan didirikannya lembaga itu harus bisa dicapai.
"Tentunya Badan Siber bisa bekerja dengan full time dan juga dapat mengungkap hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Januari 2018.
Agus menjelaskan BSSN bertugas mendeteksi dan mencegah kejahatan siber. BSSN harus mengonsolidasikan semua unsur terkait keamanan siber.
"Harus menghindar dari hoax, kita harus juga menghindar dari ujaran kebencian sehingga Badan Siber ini akan mengatasi itu," kata politikus Demokrat itu.
Baca: Djoko Setiadi Resmi Jabat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Agus meyakini kewenangan BSSN tak akan tumpang tindih dengan kinerja penegak hukum seperti kepolisian. Lembaga yang didirikan pada 2017 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 yang ditandatangani pada 19 Mei 2017 itu telah mendapat persetujuan dewan.
"Di balik itu juga Badan Siber tentunya dapat berfungsi juga sebagai intelijen, berfungsi sebagai pengaman, dapat berfungsi dalam komunikasi di dunia maya," ucap dia.
Agus meminta publik turut mencermati kinerja BSSN. Ia juga meyakini kehadiran BSSN merupakan jalan terbaik menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi di Tanah Air.
"Rasanya yang terbaik biar kita berikan kesempatan untuk bekerja. Dan kita juga ikut mengawasi. Tidak hanya DPR, tapi juga media, karena ini merupakan kepentingan dari hajat hidup orang banyak," ucap dia.
Baca: Presiden Tekankan Pentingnya Badan Siber
Presiden Joko Widodo melantik Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN di Istana Negara. Djoko Setiadi merupakan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
Jokowi menyebut keberadaan BSSN sangat penting. Badan ini sangat diperlukan negara terutama mengantisipasi perkembangan dunia siber yang pertumbuhannya sangat cepat.
Jakarta: Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja maksimal. Semua tujuan didirikannya lembaga itu harus bisa dicapai.
"Tentunya Badan Siber bisa bekerja dengan full time dan juga dapat mengungkap hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Januari 2018.
Agus menjelaskan BSSN bertugas mendeteksi dan mencegah kejahatan siber. BSSN harus mengonsolidasikan semua unsur terkait keamanan siber.
"Harus menghindar dari hoax, kita harus juga menghindar dari ujaran kebencian sehingga Badan Siber ini akan mengatasi itu," kata politikus Demokrat itu.
Baca: Djoko Setiadi Resmi Jabat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Agus meyakini kewenangan BSSN tak akan tumpang tindih dengan kinerja penegak hukum seperti kepolisian. Lembaga yang didirikan pada 2017 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 yang ditandatangani pada 19 Mei 2017 itu telah mendapat persetujuan dewan.
"Di balik itu juga Badan Siber tentunya dapat berfungsi juga sebagai intelijen, berfungsi sebagai pengaman, dapat berfungsi dalam komunikasi di dunia maya," ucap dia.
Agus meminta publik turut mencermati kinerja BSSN. Ia juga meyakini kehadiran BSSN merupakan jalan terbaik menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi di Tanah Air.
"Rasanya yang terbaik biar kita berikan kesempatan untuk bekerja. Dan kita juga ikut mengawasi. Tidak hanya DPR, tapi juga media, karena ini merupakan kepentingan dari hajat hidup orang banyak," ucap dia.
Baca: Presiden Tekankan Pentingnya Badan Siber
Presiden Joko Widodo melantik Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN di Istana Negara. Djoko Setiadi merupakan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
Jokowi menyebut keberadaan BSSN sangat penting. Badan ini sangat diperlukan negara terutama mengantisipasi perkembangan dunia siber yang pertumbuhannya sangat cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)