Presiden Joko Widodo (tengah) dalam peringatan maulid Nabi Muhammad di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Yogi Bayu Aji/medcom.id
Presiden Joko Widodo (tengah) dalam peringatan maulid Nabi Muhammad di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Yogi Bayu Aji/medcom.id

Jokowi Ingatkan Misi Kenabian

Yogi Bayu Aji • 01 Desember 2017 00:12
Bogor: Presiden Joko Widodo mengingatkan soal misi kenabian. Hal itu disampaikan untuk menyambut maulid Nabi Muhammad SAW.
 
"Misi kenabian pertama adalah mengajak umat manusia bertakwa kepada Allah. Artinya, kesalehan individual. Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial yaitu membuktikan Islam adalah rahmatan lil 'alamin," kata Jokowi dalam peringatan maulid Nabi Muhammad di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 30 November 2017.
 
Menurut dia, memperingati maulid Nabi berarti menyatakan komitmen, mengerahkan tenaga, dan upaya untuk meneruskan dan merealisasikan misi kenabian dalam kehidupan masing-masing. Umat, kata dia, harus bisa menjadikan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.

Dia menilai Nabi Muhammad sukses menjalankan misi kenabiannya dengan membangun Kota Madinah, Arab Saudi. Jokowi pun mengajak masyarakat untuk mendirikan Madinah baru di Tanah Air yang damai, adil, dan makmur.
 
"Sebagaimana telah diriwayatkan, masyarakat yang madani di Kota Madinah, kota yang sangat maju di jamannya adalah bukti nyata dari Islam yang rahmatan lil 'alamin. Madinah adalah bukti kerukunan persatuan dan lintas etnis, kerukunan lintas klan, kerukunan lintas agama, dan juga antar kelompok pendatang, kelompok Muhajirin dengan kelompok Ansor," jelas dia.
 
Piagam Madinah, kata dia, adalah terobosan besar toleransi dan persaudaraan. Madinah bukti dari keadilan, penghormatan, dan penegakan hukum. Masyarakat yang sebelumnya dipenuhi konflik menjadi masyarakat yang paham dan taat hukum demi menjaga kepentingan bersama.
 
"Madinah juga bukti dari sistem perekonomian yang berkeadilan, yang mengedepankan kesejahteraan bersama dan pemerataan," tambah Kepala Negara.
 
Jokowi pun mengajak semua pihak agar mengajarkan generasi untuk meneladani Rasulullah yang berwatak mulia, lemah lembut, jujur, santun, amanah, dan selalu menyampaikan kebenaran.
 
Semua orang, kata dia, harus berlaku adil, menghormati hak orang lain, menegakkan hukum.
 
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan yang kuat harus membantu yang lemah. Sementara itu, yang kaya wajib membantu yang miskin. Semangat ini sudah pemerintah coba tuangkan dalam dari keberadaan lembaga keuangan, bank wakaf mikro, kredit usaha rakyat (KUR), kartu pintar, kartu sehat, dan program keluarga harapan (PKH).
 
Presiden pun berharap maulid Nabi tak sekedar hanya perayaaan belaka. "Semoga momentum maulid Nabi Tahun 1439 Hijriah menjadi pintu Indonesia untuk bergerak maju menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," pungkas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan