medcom.id, Jakarta: Pemerintah berencana mengefektifkan pembangunan lima daerah perbatasan Indonesia. Kelima daerah itu antara lain Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau; Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara; Kabupaten Merauke, Papua; dan Kabupaten Belu, NTT.
"Pembangunan daerah perbatasan perlu diperhatikan dan dipercepat," kata Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Johozua M. Yoltuwu di Jakarta Pusat, Selasa 18 Juli 2017.
Johozua menambahkan, selain Kemendes PDTT, kementerian lain pun telah turut membangun daerah perbatasan. Salah satunya revitalisasi pembangunan tujuh pos lintas batas negara oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun lalu.
"Komitmen pemerintah tersebut perlu disinergikan bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya termasuk dengan apa yang sedang kami lakukan," ujarnya.
Johozua pun menuturkan daerah perbatasan dipilih untuk menciptakan kawasan beranda negara yang layak. "Dalam aspek investasi dengan menyodorkan agenda-agenda yang menjadi perhatian bersama untuk mengembangkan potensi lokal," tuturnya.
Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Johozua M. Yoltuwu. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi
Baca: Menteri PUPR: Tujuh Kawasan PLBN akan Ditata Kembali
Berikut rancangan pengembangan potensi lima daerah perbatasan:
1. Kabupaten Natuna, berpotensi secara ekonomi pada sektor perikanan, pariwisata, komoditi cengkeh, karet, serta kelapa.
2. Kabupaten Nunukan, memiliki potensi di komoditas perikanan dan rumput laut dengan peluang pasar domestik maupun ekspor ke mancanegara.
3. Kabupaten Belu, potensi yang dapat dikembangkan yakni komoditas jagung dengan target dengan produksi hingga 5.000 ton per tahun dengan seluas 1.000 hektare, serta ternak sapi dengan target pengembangan 2.500 sapi pada lahan 500 hektare.
4. Kabupaten Pulau Morotai, potensi yang dapat dikembangkan di bidang pariwisata, perikanan tangkap, rumput laut, serta komoditas perkebunan seperti kelapa atau kopra, pala, dan cengkeh.
5. Kabupaten Merauke, memiliki potensi pada komoditas padi dan peternakan dengan kebutuhan investasi padi dengan luas lahan sawah 1.000 hektare.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/JKRRVz8K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah berencana mengefektifkan pembangunan lima daerah perbatasan Indonesia. Kelima daerah itu antara lain Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau; Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara; Kabupaten Merauke, Papua; dan Kabupaten Belu, NTT.
"Pembangunan daerah perbatasan perlu diperhatikan dan dipercepat," kata Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Johozua M. Yoltuwu di Jakarta Pusat, Selasa 18 Juli 2017.
Johozua menambahkan, selain Kemendes PDTT, kementerian lain pun telah turut membangun daerah perbatasan. Salah satunya revitalisasi pembangunan tujuh pos lintas batas negara oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun lalu.
"Komitmen pemerintah tersebut perlu disinergikan bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya termasuk dengan apa yang sedang kami lakukan," ujarnya.
Johozua pun menuturkan daerah perbatasan dipilih untuk menciptakan kawasan beranda negara yang layak. "Dalam aspek investasi dengan menyodorkan agenda-agenda yang menjadi perhatian bersama untuk mengembangkan potensi lokal," tuturnya.
Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Johozua M. Yoltuwu. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi
Baca: Menteri PUPR: Tujuh Kawasan PLBN akan Ditata Kembali
Berikut rancangan pengembangan potensi lima daerah perbatasan:
1. Kabupaten Natuna, berpotensi secara ekonomi pada sektor perikanan, pariwisata, komoditi cengkeh, karet, serta kelapa.
2. Kabupaten Nunukan, memiliki potensi di komoditas perikanan dan rumput laut dengan peluang pasar domestik maupun ekspor ke mancanegara.
3. Kabupaten Belu, potensi yang dapat dikembangkan yakni komoditas jagung dengan target dengan produksi hingga 5.000 ton per tahun dengan seluas 1.000 hektare, serta ternak sapi dengan target pengembangan 2.500 sapi pada lahan 500 hektare.
4. Kabupaten Pulau Morotai, potensi yang dapat dikembangkan di bidang pariwisata, perikanan tangkap, rumput laut, serta komoditas perkebunan seperti kelapa atau kopra, pala, dan cengkeh.
5. Kabupaten Merauke, memiliki potensi pada komoditas padi dan peternakan dengan kebutuhan investasi padi dengan luas lahan sawah 1.000 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)