Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) usai sosialisasi empat pilar di Bandung (Foto: Dok. MPR)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) usai sosialisasi empat pilar di Bandung (Foto: Dok. MPR)

Halalbihalal, Metode Sosialisasi Empat Pilar yang Unik

Pelangi Karismakristi • 18 Juli 2017 19:34
medcom.id, Bandung: Sosialisasi Empat Pilar MPR RI penting dilakukan di seluruh lapisan masyarakat, dan selama ini telah hadir dengan berbagai macam metode. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, salah satu metode yang efektif bisa dilakukan adalah berbarengan dengan acara halalbihalal.
 
Hidayat menuturkan bahwa halalbihalal merupakan tradisi turun temurun bangsa Indonesia. Menurutnya ini sangat menarik. Sebab hal ini menunjukkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bisa menjadi bagian dari sejumlah event yang telah mendarah daging di masyarakat.
 
"Kami sebelumnya juga melakukan sosialisasi melalui beragam pertunjukan wayang kulit, wayang orang, ketoprak dan lainnya. Dengan cara ini maka Empat Pilar MPR RI menjadi satu hal yang nyambung di masyarakat dan ada hubungannya dengan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ini juga bagian dari cara untuk mengkoreksi yang disebut radikalisme, atheisme, separatisme dan terorisme," jelas Hidayat pada saat membuka acara Halal Bihalal Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), sekaligus Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 18 Juli 2018.

Sosialisasi Empat Pilar MPR penting dilakukan agar anak muda Indnesia paham akan relasi antar  pilarnya untuk kehidupan berbangsa.
 
"Di negara mana pun tidak akan eksis, kalau bangsanya tidak memahami bagaimana negerinya, aturan seperti apa, sejarahnya bagaimana. Kalau tidak paham sejarah, perjuangan dan ideologinya tandanya negara akan menjadi sekedar negara," imbuh politikus PKS ini.
 
Di hadapan ratusan anggota KAMMI se-Jawa Barat ini, dirinya kembali mengjngatkan kalau sejarah berdirinya bangsa tak lepas dari peran tokoh islam. Terbukti dengan adanya pembentukan Panitia Sembilan yang memasukkan unsur tokoh nasionalis Islam, contohnya Haji Agus Salim, Kahar Muzakir dan lainnya.
 
Selain itu pada pembukaan UUD NRI 1945 juga tercantum kalimat "Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa."
 
"Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perjuangan ulama, pemikir dan pemimpin Islam. Dengan pemikiran ini diharapkan ke depan tidak ada gap antara ke-Indonesiaan dan ke-Islaman," kata Hidayat menekankan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan