Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie. Foto: Medcom.id/Jufriansyah.
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie. Foto: Medcom.id/Jufriansyah.

ICMI: Butuh Tim Investigasi Internasional Selesaikan Kasus Uighur

Jufriansyah • 28 Desember 2019 04:45
Jakarta: Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menanggapi kebijakan pemerintah Tiongkok yang dianggap represif menangani kelompok minoritas muslim Uighur. Sikap pemerintah Tiongkok menangani kelompok muslim Uighur itu justru menyinggung negara-negara Islam. 
 
"Meskipun masalah domestik, tapi karena permasalahan Uighur ini sudah menyinggung dunia Islam," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie saat menyampaikan pidato Refleksi Akhir Tahun 2019 ICMI di ICMI Center, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Desember 2019.
 
Jimly meminta pemerintah Tiongkok membuka akses kelompok internasional untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, utamanya negara-negara Islam. Karena menurut Jimly, jika Tiongkok ingin bersaing dengan kekuatan ekonomi Barat maka harus merangkul negara-negara Islam. 

Apalagi, Tiongkok memiliki hubungan ekonomi politik yang erat dengan beberapa negara Islam di dunia. Jika salah mengambil tindakan dan menimbulkan keretakan hubungan dengan negara-negara Islam, maka akan merugikan posisi Tiongkok di kancah perdagangan internasional.
 
"Oleh karena itu, ICMI menganggap perlu dibentuk tim investigasi independen intenasional yang menjelaskan seutuhnya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Uighur untuk bersama menemukan solusinya," ucap Jimly
 
Selain itu, Jimly juga meminta masyarakat Indonesia untuk ikut menyuarakan nasib etnis Uighur. Sebagai bangsa Indonesia yang mengamalkan sila kedua  Pancasila, sudah semestinya ikut aktif membela etnis Uighur.
 
"ICMI mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk tidak membohongi hati nurani atas kekerasan yang terjadi di Uighur," tukas Jimly.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan