Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Papua tengah menelusuri penyebab atlet dan ofisial terpapar virus covid-19 saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan penelusuran untuk menghindari klaster covid-19 di tengah gelaran olahraga terbesar di Tanah Air itu.
“Sedang dicari, mereka kena di mana. Jangan-jangan ada yang datang ke sini sudah kena. Itu masih ditelusuri. Jangan sampai kasus tersebut menjadi klaster besar di PON Papua,” kata Zainudin di Jakarta, Rabu, 6 Oktober 2021.
Dia menduga atlet dan ofisial terpapar covid-19 lantaran daya tahan tubuh menurun usai berlaga. “Kemungkinan setelah bertanding, daya tahan tubuh menurun, kemudian (covid-19) muncul," ujar dia.
Dia memastikan mereka yang tepapar covid-19 sudah ditangani dengan baik tanpa mengganggu pertandingan di PON Papua yang mengakibatkan pembatalan. Zainudin menyebut kebanyakan yang tepapar covid-19 tanpa gejala dan sudah diisolasi di rumah sakit yang bekerja sama dengan Panitia Besar (PB) PON.
Atlet dan ofisial yang terpapar tertolong vaksin. Sehingga ketika terkonfirmasi positif covid-19 mereka tak memiliki gejala yang berarti.
“Mereka juga belum bisa pulang karena harus isolasi selama 14 hari, meski sudah bertanding,” kata dia.
Zainudin berharap masyarakat yang hendak menyaksikan laga di arena PON Papua menjalani vaksinasi terlebih dulu. Sehingga, menambah daya tahan tubuh ketika terjadi serbuan virus covid-19.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, 29 orang terpapar covid-19. Mereka terdiri atas atlet, ofisial, dan panitia pelaksana.
Penyebaran kasus covid-19, yakni 13 orang di Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan tiga orang di Merauke. Panitia pengawas dan pengarah bersama PB PON bakal dipanggil untuk membahas masalah tersebut.
Baca: 7 Atlet Terpapar Covid-19 Isolasi di RSUD Mimika
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Covid-19 Papua tengah menelusuri penyebab atlet dan ofisial terpapar
virus covid-19 saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional
(PON) XX Papua. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan penelusuran untuk menghindari klaster covid-19 di tengah gelaran olahraga terbesar di Tanah Air itu.
“Sedang dicari, mereka kena di mana. Jangan-jangan ada yang datang ke sini sudah kena. Itu masih ditelusuri. Jangan sampai kasus tersebut menjadi klaster besar di PON Papua,” kata Zainudin di Jakarta, Rabu, 6 Oktober 2021.
Dia menduga atlet dan ofisial terpapar covid-19 lantaran daya tahan tubuh menurun usai berlaga. “Kemungkinan setelah bertanding, daya tahan tubuh menurun, kemudian (covid-19) muncul," ujar dia.
Dia memastikan mereka yang tepapar covid-19 sudah ditangani dengan baik tanpa mengganggu pertandingan di PON Papua yang mengakibatkan pembatalan. Zainudin menyebut kebanyakan yang tepapar covid-19 tanpa gejala dan sudah diisolasi di rumah sakit yang bekerja sama dengan Panitia Besar (PB) PON.
Atlet dan ofisial yang terpapar tertolong vaksin. Sehingga ketika terkonfirmasi positif covid-19 mereka tak memiliki gejala yang berarti.
“Mereka juga belum bisa pulang karena harus isolasi selama 14 hari, meski sudah bertanding,” kata dia.
Zainudin berharap masyarakat yang hendak menyaksikan laga di arena PON Papua menjalani vaksinasi terlebih dulu. Sehingga, menambah daya tahan tubuh ketika terjadi serbuan virus covid-19.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, 29 orang terpapar covid-19. Mereka terdiri atas atlet, ofisial, dan panitia pelaksana.
Penyebaran kasus covid-19, yakni 13 orang di Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan tiga orang di Merauke. Panitia pengawas dan pengarah bersama PB PON bakal dipanggil untuk membahas masalah tersebut.
Baca:
7 Atlet Terpapar Covid-19 Isolasi di RSUD Mimika
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)