Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. ANT Aditya Pradan Putra
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. ANT Aditya Pradan Putra

Ingin Pakai Baju Dinas Bermerek, Ketua DPD: Jangan Duit Rakyat

Anggi Tondi Martaon • 10 Agustus 2021 16:28
Jakarta: Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengkritik pengadaan baju dinas bermerek oleh DPRD Kota Tangerang. Legislator diminta tak memakai uang negara bila ingin menggunakan baju bermerek.
 
“Kalau memang anggota dewan ingin membeli barang branded, gunakan saja uang pribadi. Jangan menggunakan anggaran negara yang didapat dari pajak rakyat," kata La Nyalla melalui keterangan tertulis, Selasa, 10 Agustus 2021.
 
Senator asal Jawa Timur itu menyayangkan sikap DPRD Kota Tangerang. Wakil rakyat mestinya lebih berempati dengan keadaan masyarakat di tengah pandemi covid-19, terutama saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
 
"Wakil rakyat seharusnya bisa menjadi salah satu contoh untuk memberikan kebaikan kepada sesama, bukan justru sibuk mengurus pakaian branded. Apalagi ekonomi negara saat ini sedang kurang baik," ujar La Nyalla.

(Baca: Louis Vuitton Hingga Thomas Crown Sederet Pakaian Dinas DPRD Kota Tangerang)
 
Mantan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) itu berharap pengadaan dibatalkan. Sehingga, anggaran pengadaan baju dinas disalurkan untuk membantu masyarakat.
 
Dia menyarankan DPRD Kota Tangerang menggunakan produk lokal. Hal ini sesuai anjuran Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
"Manfaatkanlah merek dalam negeri. Jangan sampai seruan Presiden untuk mencintai produk dalam negeri hanya jadi sebuah slogan saja,” ujar dia.
 
Pengadaan seragam anggota DPRD Kota Tangerang menjadi sorotan. Legislator menggunakan merek mewah Louis Vuitton.
 
Anggaran pengadaan pakaian untuk anggota DPRD Kota Tangerang pada 2021 dibanderol Rp675 juta. Angka tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp312,5 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan