Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memberi bocoran terkait pengadaan kapal baru yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ia mengatakan Kemenhan melakukan pengerjaan kapal ranjau dari Jerman.
"Yang sekarang ini pengadaan Kemenhan kapal ranjau yang di Jerman. Karena memang kita belum mampu untuk membangun kapal rajau itu. Kita kerjakan di sana sejak kontraknya tahun 2021 yang lalu," ungkap Yudo di Markas Besar TNI AL, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca: Tank Canggih Buatan Indonesia-Turki Selesai Produksi Perdana
Sebagai matra yang bergantung dengan sistem senjata armada terpadu, kata Yudo, TNI AL selalu merencanakan pembangunan kapal setiap tahunnya. Pembangunan itu meliputi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan Kapal Angkatan Laut (KAL).
Selain memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista), perencanaan pembangunan kapal untuk TNI AL juga dilakukan dalam rangka modernisasi kapal-kapal berumur tua. Ada dua KRI yang saat ini sudah disetujui DPR untuk lelang.
Kedua kapal itu adalah KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513. Sebelum dilelang, kapal-kapal itu sudah melalui prosedur penghapusan. Dalam hal ini, TNI AL mengajukan ke Panglima TNI untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan berakhir ke Presiden.
"Sehingga nanti pelelangan itu harganya oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), bukan dari Angkatan Laut. Dari Angkatan Laut hanya membantu saja dalam proses pelelangannya. Itu sudah sesuai prosedur semua," jelas Yudo.
Jakarta: Kepala Staf
TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memberi bocoran terkait pengadaan kapal baru yang dilakukan
Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ia mengatakan Kemenhan melakukan pengerjaan kapal ranjau dari Jerman.
"Yang sekarang ini pengadaan Kemenhan kapal ranjau yang di Jerman. Karena memang kita belum mampu untuk membangun kapal rajau itu. Kita kerjakan di sana sejak kontraknya tahun 2021 yang lalu," ungkap Yudo di Markas Besar TNI AL, Jakarta, dilansir
Media Indonesia, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca:
Tank Canggih Buatan Indonesia-Turki Selesai Produksi Perdana
Sebagai matra yang bergantung dengan sistem senjata armada terpadu, kata Yudo, TNI AL selalu merencanakan pembangunan kapal setiap tahunnya. Pembangunan itu meliputi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan Kapal Angkatan Laut (KAL).
Selain memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista), perencanaan pembangunan kapal untuk TNI AL juga dilakukan dalam rangka modernisasi kapal-kapal berumur tua. Ada dua KRI yang saat ini sudah disetujui DPR untuk lelang.
Kedua kapal itu adalah KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513. Sebelum dilelang, kapal-kapal itu sudah melalui prosedur penghapusan. Dalam hal ini, TNI AL mengajukan ke Panglima TNI untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan berakhir ke Presiden.
"Sehingga nanti pelelangan itu harganya oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), bukan dari Angkatan Laut. Dari Angkatan Laut hanya membantu saja dalam proses pelelangannya. Itu sudah sesuai prosedur semua," jelas Yudo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)