Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon

Putin Berniat Datang, Amanat Konstitusi Indonesia Diuji

Candra Yuri Nuralam • 27 Maret 2022 11:29

Jakarta: Indonesia berada di posisi sulit. Niat Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Tanah Air justru menjadi ujian tersendiri bagi Indonesia.
 
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menegaskan ujian muncul karena Indonesia memegang tiga prinsip konstitusi. Pertama, Indonesia sebagai negara nonblok. Kedua, Indonesia menganut politik bebas aktif. Ketiga, menciptakan perdamaian dunia.
 
“Tentu ini artinya bahwa selama ini kita meyakini tiga hal tersebut, nonblok, bebas aktif, dan menciptakan perdamaian dunia itu lebih untuk konsumsi diri kita sendiri,” ujar Farhan dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Konflik Rusia-NATO Bergeser ke Indonesia', Minggu, 27 Maret 2022.

Menurut Farhan, tiga prinsip itu tak pernah diterapkan dalam hubungan internasional sejak Presiden Sukarno lengser. Saat ini, Indonesia harus bisa meyakinkan negara-negara sekutu Amerika Serikat soal tiga prinsip itu.
 
“Bahwa Indonesia adalah negara nonblok, bahwa Indonesia adalah negara yang mempraktikkan politik bebas aktif, tetapi pada saat bersamaan juga membantu menciptakan perdamaian dunia,” terang dia.
 
Farhan mencoba menggambarkan dengan perspektif orang barat. Dalam pandangan barat, terang dia, Indonesia justru tak menjalankan amanat kontitusi karena justru mengundang orang yang merusak perdamaian dunia.
 
“Hal ini sebetulnya bisa dijadikan sebagai batu ujian bagi para diplomat Indonesia, bersama Pak Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaga keseimbangan dan saatnya mungkin kita memainkan kartu AS kita. Tapi yang pasti kita harus bisa memainkan kartu AS tersebut, silakan,” tegas politikus NasDem itu. 
 
Baca: Ini Sikap Indonesia Soal Rencana Kedatangan Putin di KTT G20
 
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Presiden Vladimir Putin ingin hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Indonesia.
 
"Presiden Putin bermaksud untuk hadir dalam KTT G20 di Indonesia. Tapi kehadirannya tergantung banyak hal, termasuk situasi covid-19," kata Lyudmila dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022.
 
Dia berterima kasih kepada Indonesia karena mengambil posisi tegas terhadap keketuaan di G20. Hal ini disampaikan menyusul seruan beberapa anggota agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut.
 
Menurut dia, pengusiran Rusia dari G20 dan berbagai forum internasional tidak akan membantu menyelesaikan masalah. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, berbagai negara di dunia, terutama Barat, berupaya mengisolasi Moskow dari sistem keuangan hingga organisasi internasional.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan