Jakarta: Anggaran sebesar Rp48,7 miliar untuk pengadaan gorden baru rumah jabatan anggota DPR RI sampai saat ini masih menuai polemik. Publik pun menilai fasilitas untuk rumah dinas anggota DPR tidak diperlukan, apalagi di tengah kondisi rakyat yang sedang susah akibat pandemi.
DPR RI membutuhkan anggaran sebesar Rp48,7 miliar dari APBN untuk membeli paket gorden untuk dipasang di rumah anggota dewan karena kondisi tirai yang sudah terlalu lama. Info pengadaan anggaran gorden tersebut terdapat pada situs LPSE DPR RI di bagian kode tender 732087. Selain gorden, DPR juga menganggarkan pengadaan aspal sebesar Rp11 miliar.
Aspal ini bertujuan untuk memuluskan jalanan di sekitar komplek Senayan yang mulai berlubang. Bahkan jika ditotal anggaran untuk mempercantik institusi DPR ini mencapai Rp59 miliar.
Namun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mengatakan pimpinan DPR belum mengetahui secara rinci mengenai pengadaan gorden tersebut. Ia juga berdalih bahwa usulan pengadaan dilakukan oleh Kesekjenan DPR.
“Gorden rumah dinas itu belum ada yang diganti, jadi gorden itu ada yang masih ada, ada yang tidak ada, karena anggaran tidak mencukupi kemarin-kemarin. Sehingga diputuskan tahun ini akan diganti. Ini diusulkan oleh kesekjenan tapi sudah lama," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dalam tayangan Newsline di Metro TV pada Selasa, 29 Maret 2022.
Sufmi juga mengatakan, pada bulan Juli nanti akan ada delegasi dari 40 negara yang datang ke DPR. Sehingga ia tidak ingin jalanan menuju parlemen tampak tidak nyaman.
Tidak hanya pengadaan gorden dan aspal, baru-baru ini anggota DPR juga mengeluhkan kursi ruang rapat yang tidak nyaman dan membuat jalannya rapat tidak efektif. Padahal perdebatan soal fasilitas seharusnya tidak perlu ditunjukkan pada publik, karena anggota dewan sebaiknya fokus saja pada peningkatan kinerjanya sebagai pembuat undang-undang dan mengawasi jalannya pemerintahan. (Leres Abara)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id