Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan kinerja industri asuransi syariah harus ditingkatkan. Industri asuransi syariah menjadi salah satu indikator dalam memperkuat ekonomi dan keuangan di Indonesia.
Ma'ruf menyebut terdapat empat hal yang dapat memajukan industri asuransi syariah. Pertama, memperkuat inovasi produk dan memperluas pangsa pasar.
"Produk asuransi syariah harus dikembangkan agar lebih kompetitif dan tepat sasaran. Begitu pula dengan potensi industri halal yang sangat besar, tetapi banyak UMKM belum memahami manfaat asuransi syariah," ujar Ma'ruf dalam membuka Rapat Kerja Tahunan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI), secara virtual, Rabu, 9 Maret 2022.
Kedua, asuransi syariah harus berkolaborasi dengan teknologi finansial syariah dan sektor lainnya. Hal itu dengan penyebaran informasi terkait asuransi syariah secara masif melalui media.
"Jangan tertinggal dari industri jasa keuangan lain, karena awareness masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah terus meningkat dari waktu ke waktu," terangnya.
Baca: Wapres Instruksikan Kementerian Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan
Ketiga, tata kelola perusahaan asuransi syariah perlu didorong untuk dapat mengadopsi dari negara maju. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi dan penerapan digitalisasi di semua lini.
Terakhir, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) melalui sertifikasi. AASI perlu mengoptimalkan peran Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Perasuransian Syariah agar makin banyak pelaku industri asuransi syariah yang mumpuni.
"Kemajuan ekonomi dan keuangan syariah yang kita harapkan dapat terwujud pada tahun 2024 tentunya membutuhkan segenap daya upaya secara inklusif dan partisipatif," jelasnya.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin mengatakan kinerja industri
asuransi syariah harus ditingkatkan. Industri asuransi syariah menjadi salah satu indikator dalam memperkuat ekonomi dan keuangan di Indonesia.
Ma'ruf menyebut terdapat empat hal yang dapat memajukan industri
asuransi syariah. Pertama, memperkuat inovasi produk dan memperluas pangsa pasar.
"Produk asuransi syariah harus dikembangkan agar lebih kompetitif dan tepat sasaran. Begitu pula dengan potensi industri halal yang sangat besar, tetapi banyak UMKM belum memahami manfaat asuransi syariah," ujar Ma'ruf dalam membuka Rapat Kerja Tahunan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI), secara virtual, Rabu, 9 Maret 2022.
Kedua, asuransi syariah harus berkolaborasi dengan teknologi finansial syariah dan sektor lainnya. Hal itu dengan penyebaran informasi terkait asuransi syariah secara masif melalui media.
"Jangan tertinggal dari industri jasa keuangan lain, karena awareness masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah terus meningkat dari waktu ke waktu," terangnya.
Baca:
Wapres Instruksikan Kementerian Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan
Ketiga, tata kelola perusahaan asuransi syariah perlu didorong untuk dapat mengadopsi dari negara maju. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi dan penerapan digitalisasi di semua lini.
Terakhir, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) melalui sertifikasi. AASI perlu mengoptimalkan peran Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Perasuransian Syariah agar makin banyak pelaku industri asuransi syariah yang mumpuni.
"Kemajuan ekonomi dan keuangan syariah yang kita harapkan dapat terwujud pada tahun 2024 tentunya membutuhkan segenap daya upaya secara inklusif dan partisipatif," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)