medcom.id, Jakarta: Pendukung Hatta Rajasa yang menamakan diri Kader Muda Progresif (KMP) masih mempersoalkan pemilihan ketua umum pada Kongres ke IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Nusa Dua, Bali. Mereka menduga ada 16 suara siluman yang berada di kotak suara itu.
"Yang dipersoalkan mengenai proses pelaksanaan pemilihan ketua umum PAN di Bali. Pada saat masuk ke dalam ruangan dan diketuk Steering Committe secara fisik kehadiran itu sebanyak 566 pemilik suara oleh Taufik Kurniawan. Tapi kemudian, hasil yang keluar ketika perhitungan, berjumlah Hatta Rajasa sebanyak 286 suara, dan Zulkifli Hasan sebanyak 292 plus 4 suara rusak. Artinya total 582," kata Juru Bicara Adnan Rarasina, di Kantor DPP PAN, Rabu (11/3/2015).
Menurut dia, 16 suara siluman ini terkait selisih kehadiran pemilik suara secara fisik di ruangan dan jumlah suara yang dihitung dari kotak suara tersebut. Untuk itu, dia meminta kedua kubu, baik Hatta Rajasa maupun Zulkifli Hasan untuk membentuk tim gabungan.
"Mendesak kepada DPP dan SC untuk membentuk tim investigasi guna mengusut hal ini. Melibatkan dua kubu, apabila terbukti ada 16 suara siluman ini. Bisa kita anggap hasil pemilihan ketua umum batal. Dan kita minta ini diulangi," tegas dia.
Protes tersebut, jelasnya telah mendapat restu dari Hatta Rajasa. Pasalnya, KMP ini merupakan kumpulan kader yang tergabung di dalam lima organisasi otonom Kader PAN pendukung Hatta Rajasa. Terdiri dari Garda Muda Nasional (GMN), Parra Indonesia, Pandu Muda Indonesia, Puan, Matara dan BM PAN DKI Jakarta.
"Kalau dipecat, ya pecat saja. Rakyat akan melihat apakah partai ini reformis atau tidak," tukas dia.
Jika tidak ada i'tikad baik untuk mengklarifikasi 16 suara siluman tersebut. Ia memungkinkan PAN akan bernasib sama dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
medcom.id, Jakarta: Pendukung Hatta Rajasa yang menamakan diri Kader Muda Progresif (KMP) masih mempersoalkan pemilihan ketua umum pada Kongres ke IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Nusa Dua, Bali. Mereka menduga ada 16 suara siluman yang berada di kotak suara itu.
"Yang dipersoalkan mengenai proses pelaksanaan pemilihan ketua umum PAN di Bali. Pada saat masuk ke dalam ruangan dan diketuk Steering Committe secara fisik kehadiran itu sebanyak 566 pemilik suara oleh Taufik Kurniawan. Tapi kemudian, hasil yang keluar ketika perhitungan, berjumlah Hatta Rajasa sebanyak 286 suara, dan Zulkifli Hasan sebanyak 292 plus 4 suara rusak. Artinya total 582," kata Juru Bicara Adnan Rarasina, di Kantor DPP PAN, Rabu (11/3/2015).
Menurut dia, 16 suara siluman ini terkait selisih kehadiran pemilik suara secara fisik di ruangan dan jumlah suara yang dihitung dari kotak suara tersebut. Untuk itu, dia meminta kedua kubu, baik Hatta Rajasa maupun Zulkifli Hasan untuk membentuk tim gabungan.
"Mendesak kepada DPP dan SC untuk membentuk tim investigasi guna mengusut hal ini. Melibatkan dua kubu, apabila terbukti ada 16 suara siluman ini. Bisa kita anggap hasil pemilihan ketua umum batal. Dan kita minta ini diulangi," tegas dia.
Protes tersebut, jelasnya telah mendapat restu dari Hatta Rajasa. Pasalnya, KMP ini merupakan kumpulan kader yang tergabung di dalam lima organisasi otonom Kader PAN pendukung Hatta Rajasa. Terdiri dari Garda Muda Nasional (GMN), Parra Indonesia, Pandu Muda Indonesia, Puan, Matara dan BM PAN DKI Jakarta.
"Kalau dipecat, ya pecat saja. Rakyat akan melihat apakah partai ini reformis atau tidak," tukas dia.
Jika tidak ada i'tikad baik untuk mengklarifikasi 16 suara siluman tersebut. Ia memungkinkan PAN akan bernasib sama dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)