medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menambah jumlah anggota tim independen yang akan menengahi kisruh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dan Polri. Penambahan itu dilakukan berdasarkan usulan tim tujuh untuk menghadirkan perwakilan dari Polri dan akademisi.
Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, mengatakan, tim indepanden bertambah dua orang. Namun dirinya tidak mau memberitahukan nama akademisi maupun perwakilan polri yang masuk dalam tim tersebut.
"Sudah (tambahan anggota), tetapi kami tidak ingin mendahului Presiden. Tunggu saja sampai Presiden yang mengumumkan," kata Andi, di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Andi mengungkapkan, tambahan anggota berdasarkan pertimbangan dan usulan tim tujuh untuk menghadirkan perwakilan dari Polri dan akademisi. Tim melakukan rapat hari ini untuk penyelesaian akhir pembentukan serta ketentuan payung hukum melalui Keputusan Presiden(Keppres).
“Presiden baru kembali nanti malam. Jadi kami harus lapor ke Presiden setelah kembali dari Medan,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 14.30 WIB, pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito terlihat menyambangi gedung Sekretariat Negara. Arie belum mau banyak berkomentar terkait apakah dirinya ikut serta dalam tim independen. Juga sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo.
Seperti diberitakan, pada Minggu (25/1/2015) Presiden Joko Widodo mengumpulkan dan meminta saran dari sejumlah tokoh senior untuk menyelesaikan kisruh antara KPK dengan Kepolisian RI.
Tim independen tersebut terdiri dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Oegroseno, mantan Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, mantan anggota Tim-8 kasus Cicak-Buaya Hikmahanto Juwana, mantan pemimpin KPK Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif, dan pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menambah jumlah anggota tim independen yang akan menengahi kisruh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dan Polri. Penambahan itu dilakukan berdasarkan usulan tim tujuh untuk menghadirkan perwakilan dari Polri dan akademisi.
Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, mengatakan, tim indepanden bertambah dua orang. Namun dirinya tidak mau memberitahukan nama akademisi maupun perwakilan polri yang masuk dalam tim tersebut.
"Sudah (tambahan anggota), tetapi kami tidak ingin mendahului Presiden. Tunggu saja sampai Presiden yang mengumumkan," kata Andi, di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Andi mengungkapkan, tambahan anggota berdasarkan pertimbangan dan usulan tim tujuh untuk menghadirkan perwakilan dari Polri dan akademisi. Tim melakukan rapat hari ini untuk penyelesaian akhir pembentukan serta ketentuan payung hukum melalui Keputusan Presiden(Keppres).
“Presiden baru kembali nanti malam. Jadi kami harus lapor ke Presiden setelah kembali dari Medan,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 14.30 WIB, pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito terlihat menyambangi gedung Sekretariat Negara. Arie belum mau banyak berkomentar terkait apakah dirinya ikut serta dalam tim independen. Juga sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo.
Seperti diberitakan, pada Minggu (25/1/2015) Presiden Joko Widodo mengumpulkan dan meminta saran dari sejumlah tokoh senior untuk menyelesaikan kisruh antara KPK dengan Kepolisian RI.
Tim independen tersebut terdiri dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Oegroseno, mantan Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, mantan anggota Tim-8 kasus Cicak-Buaya Hikmahanto Juwana, mantan pemimpin KPK Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif, dan pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)