Jakarta: Juru bicara (jubir) Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan Ma'ruf sengaja tidak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali. Ma'ruf telah berbagi tugas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Wapres harus menjaga gawang di Jakarta dan banyak mendapat tugas-tugas pelimpahan dari Presiden (Jokowi)," ujar Masduki dalam konferensi pers di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 November 2022.
Masduki menjelaskan salah satu tugas yang telah dilimpahkan Presiden Jokowi ke Ma'ruf, yaitu menghadiri acara Halal 20 (H20) di Semarang, Jawa Tengah. Acara yang masih bagian dari KTT G20 itu akan digelar pada 17-18 November 2022.
"Jadi banyak sekali tugas-tugas yang dilakasnakan oleh Wakil Presiden (Ma'ruf) dalam rangka menerima pelimpahan tugas dari Presiden (Jokowi)," jelas dia.
Masduki menegaskan bekerja seirama dengan Presiden Jokowi tidak harus berada dalam satu lokasi. Terlebih apabila Wapres hadir di Bali, dinilai akan merepotkan sejumlah pihak dalam hal pengamanan.
"Kalau pengamanannya begitu ketat, banyak sekali kepala-kepala negara di dunia berkumpul di Bali. Lantas, Presiden dan Wakil Presiden dengan pegamanan yang sangat ketat juga di sana berkumpul di situ, saya kira juga merepotkan banyak orang," tutur dia.
Lebih lanjut, ketidak hadiran Ma'ruf di Pulau Dewata juga sudah seizin Presiden Jokowi. Masduki berharap masyarakat tidak melakukan penggiringan opini yang menyesatkan.
"Agar tidak ada hal-hal yang macam-macam ditafsir(kan) kenapa wakil presiden tidak hadir di Bali," pinta dia.
Sementara itu, sejumlah pemimpin Indonesia terdahulu menghadiri gala dinner KTT G20. Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk semeja.
Megawati duduk di samping Wakil Presiden (Wapres) ke-9 Indonesia Hamzah Haz. Sedangkan SBY duduk di samping Wapres ke-10 dan 12 Indonesia Jusuf Kalla (JK).
Selain Megawati dan SBY, terlihat juga Wapres ke-6 Indonesia Try Sutrisno, istri JK Mufidah, dan Ketua DPR Puan Maharani.
Jakarta: Juru bicara (jubir) Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan Ma'ruf sengaja tidak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20, di Bali. Ma'ruf telah berbagi tugas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Wapres harus menjaga gawang di Jakarta dan banyak mendapat tugas-tugas pelimpahan dari Presiden (Jokowi)," ujar Masduki dalam konferensi pers di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 November 2022.
Masduki menjelaskan salah satu tugas yang telah dilimpahkan Presiden Jokowi ke Ma'ruf, yaitu menghadiri acara Halal 20 (H20) di Semarang, Jawa Tengah. Acara yang masih bagian dari KTT G20 itu akan digelar pada 17-18 November 2022.
"Jadi banyak sekali tugas-tugas yang dilakasnakan oleh
Wakil Presiden (Ma'ruf) dalam rangka menerima pelimpahan tugas dari Presiden (Jokowi)," jelas dia.
Masduki menegaskan bekerja seirama dengan Presiden Jokowi tidak harus berada dalam satu lokasi. Terlebih apabila Wapres hadir di Bali, dinilai akan merepotkan sejumlah pihak dalam hal pengamanan.
"Kalau pengamanannya begitu ketat, banyak sekali kepala-kepala negara di dunia berkumpul di Bali. Lantas, Presiden dan Wakil Presiden dengan pegamanan yang sangat ketat juga di sana berkumpul di situ, saya kira juga merepotkan banyak orang," tutur dia.
Lebih lanjut, ketidak hadiran Ma'ruf di Pulau Dewata juga sudah seizin Presiden Jokowi. Masduki berharap masyarakat tidak melakukan penggiringan opini yang menyesatkan.
"Agar tidak ada hal-hal yang macam-macam ditafsir(kan) kenapa wakil presiden tidak hadir di Bali," pinta dia.
Sementara itu, sejumlah pemimpin Indonesia terdahulu menghadiri gala
dinner KTT G20. Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk semeja.
Megawati duduk di samping Wakil Presiden (Wapres) ke-9 Indonesia Hamzah Haz. Sedangkan SBY duduk di samping Wapres ke-10 dan 12 Indonesia Jusuf Kalla (JK).
Selain Megawati dan SBY, terlihat juga Wapres ke-6 Indonesia Try Sutrisno, istri JK Mufidah, dan Ketua DPR Puan Maharani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)