"Jika dibiarkan pasti akan ada banyak korban berjatuhan," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin, 31 Oktober 2022.
Bendahara DPP Partai NasDem itu menegaskan kelebihan kapasitas ruangan tidak bisa dianggap sepele. Sebab, berpotensi membahayakan pengunjung.
"Karena sesak kekurangan nafas, seperti yang baru-baru terjadi di Korea Selatan. Jadi ini persoalan serius, nyawa manusia taruhannya," ungkap dia.
Baca: Polisi Usut Panitia Berdendang Bergoyang, Diduga Sengaja Cetak Tiket Lebihi Kapasitas |
Sahroni menegaskan panitia penyelenggara harus mengikuti aturan penyelenggaraan yang ditetapkan kepolisian. Berbagai masukan harus dilaksanakan.
Dia menyayangkan sikap panitia Berdendang Bergoyang yang mengabaikan imbauan polisi. Yakni terkait pembatasan jumlah penonton dan hanya boleh membuka tiga dari lima panggung. Namun hal tersebut dilanggar pihak panitia.
Menurut Sahroni, pihak berwajib tak sembarangan memberikan masukan penyelenggaraan kegiatan. Rekomendasi diyakini sudah mempertimbangkan aspek resiko dan keselamatan
"Jangan karena rakus ingin ambil semua, aturan jadi kalian langgar,” tegas dia.
Selain itu, Sahroni meminta kepolisian mengusut faktor kelalaian panitia. Sehingga, bisa menjadi pembelajaran bagi penyelenggara agar mengikuti aturan yang telah dibuat.
"Kita hanya tidak ingin hal-hal buruk terjadi,” ujar dia.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan terpaksa menghentikan konser Berdendang Bergoyang. Sebab, kapasitas penonton melebihi aturan.
Dari pantauan polisi, pengunjung konser musik Berdendang Bergoyang tembus 21 ribu orang. Sedangkan kapasitas Istora hanya 10 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News