Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Dok. Tangkapan Layar
URL Berhasil di Salin
Pejabat Peng-peng Disebut Menghambat Revolusi Mental
Theofilus Ifan Sucipto • 23 Juli 2023 13:58
Jakarta: Eks Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli menyampaikan alasan penerapan revolusi mental belum maksimal. Salah satunya ada pejabat-pejabat yang menyalahgunakan kewenangan.
"Orang-orangnya peng-peng. Ingin jadi pengusaha, ingin juga jadi penguasa," kata Rizal dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Gagal, Revolusi (Kena) Mental,' Minggu, 23 Juli 2023
Rizal mengatakan menjadi seorang pengusaha adalah profesi yang mulia. Begitu pula dengan menjadi pejabat publik.
"Tapi kalau ada orang yang berfungsi sebagai pengusaha dan penguasa, ya rusak tatanannya. Ini kenapa korupsi semakin luas," ujar dia.
Rizal menyebut kondisi itu sarat dengan konflik kepentingan. Sehingga, tidak menutup kemungkinan orang tersebut menggunakan jabatannya demi menguntungkan diri sendiri.
"Dari Jokowi sendiri secara konseptual (revolusi mental) lemah. Harus ada ide besar cara mengubah perilaku birokrat agar mendukung pemerintahan bersih dan amanah," ucap dia.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/xKXNtiBNSZk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Eks Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli menyampaikan alasan penerapan revolusi mental belum maksimal. Salah satunya ada pejabat-pejabat yang menyalahgunakan kewenangan.
"Orang-orangnya peng-peng. Ingin jadi pengusaha, ingin juga jadi penguasa," kata Rizal dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Gagal, Revolusi (Kena) Mental,' Minggu, 23 Juli 2023
Rizal mengatakan menjadi seorang pengusaha adalah profesi yang mulia. Begitu pula dengan menjadi pejabat publik.
"Tapi kalau ada orang yang berfungsi sebagai pengusaha dan penguasa, ya rusak tatanannya. Ini kenapa korupsi semakin luas," ujar dia.
Rizal menyebut kondisi itu sarat dengan konflik kepentingan. Sehingga, tidak menutup kemungkinan orang tersebut menggunakan jabatannya demi menguntungkan diri sendiri.
"Dari Jokowi sendiri secara konseptual (revolusi mental) lemah. Harus ada ide besar cara mengubah perilaku birokrat agar mendukung pemerintahan bersih dan amanah," ucap dia.
