Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra membantah ada kenaikan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Jumlah anggaran dipastikan tidak naik signifikan.
"(Anggaran) sama saja," kata Herindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Menurut dia, hanya skema penganggaran yang diubah. Namun, dia enggan berbicara lebih jauh mengenai skema itu karena masih digodok.
"Kita lihat nantilah, kita baru rencana," ucap Herindra.
Baca: Pengamat: Masterplan Jadi Jawaban Dilema Modernisasi Alutsista
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan besaran anggaran alutsista masih dalam pembicaraan dengan Komisi I DPR. Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belum membeli sistem pertahanan negara tersebut.
"Pak Prabowo rajin ke pabrik-pabrik untuk mengecek peralatan, melakukan negosiasi-negosiasi supaya harganya murah," ujar Dasco.
Rancangan peraturan presiden (perpres) terkait alutsista beredar di publik. Tercatat anggaran belanja senjata senilai US$ 124.995.000.000 atau setara Rp1,7 kuadriliun.
Pembiayaan alutsista tersebut berasal dari pinjaman luar negeri. Dokumen itu juga mencatat rencana belanja alutsista hingga 2044.
Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra membantah ada kenaikan anggaran alat utama sistem persenjataan (
alutsista)
TNI. Jumlah anggaran dipastikan tidak naik signifikan.
"(Anggaran) sama saja," kata Herindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Menurut dia, hanya skema penganggaran yang diubah. Namun, dia enggan berbicara lebih jauh mengenai skema itu karena masih digodok.
"Kita lihat nantilah, kita baru rencana," ucap Herindra.
Baca:
Pengamat: Masterplan Jadi Jawaban Dilema Modernisasi Alutsista
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan besaran anggaran alutsista masih dalam pembicaraan dengan Komisi I DPR. Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belum membeli sistem pertahanan negara tersebut.
"Pak Prabowo rajin ke pabrik-pabrik untuk mengecek peralatan, melakukan negosiasi-negosiasi supaya harganya murah," ujar Dasco.
Rancangan peraturan presiden (perpres) terkait alutsista beredar di publik. Tercatat anggaran belanja senjata senilai US$ 124.995.000.000 atau setara Rp1,7 kuadriliun.
Pembiayaan alutsista tersebut berasal dari pinjaman luar negeri. Dokumen itu juga mencatat rencana belanja alutsista hingga 2044.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)