Jakarta: Media Singapura menyebut Indonesia berencana menerapkan lockdown mulai Rabu, 30 Juni 2021. Upaya itu sebagai langkah menekan lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air.
“Tunggu (informasi) resminya,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Medcom.id, Selasa, 29 Juni 2021.
Media Singapura itu memberitakan Indonesia segera melakukan pembatasan ekstra ketat mulai besok. Sebab, Indonesia sedang melawan gelombang covid-19 yang disebabkan varian delta.
Presiden Joko Widodo disebut menggelar pertemuan internal hari ini. Rapat untuk memerinci jurus baru yang disebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
PPKM Darurat direncanakan berlaku di sejumlah wilayah khususnya zona merah. Mulai dari Jakarta, sebagian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kudus, Bangkalan, Bandung, dan Riau.
Nantinya, seluruh pekerja di sektor yang tidak esensial wajib kerja dari rumah. Kemudian, melarang makan langsung di restoran.
Baca: Lebih Ketat Lagi, Pemerintah Batasi Mal Sampai Pukul 17.00
Saat ini, perusahaan di Indonesia masih boleh menerapkan work from office (WFO) meski jumlahnya dibatasi maksimal 25 persen. Kebijakan serupa berlaku di restoran.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut ada dua strategi utama mengatasi lonjakan penyebaran covid-19. Kedua strategi ini harus dijalankan secara beriringan agar efektif menekan penyebaran virus korona.
Strategi pertama, yakni di bagian hulu dengan membatasi kegiatan masyarakat. Strategi ini direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Namun, WHO tak merinci bentuk pembatasan mobilitas masyarakat yang dimaksud. Pembatasan bisa berupa lockdown total, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), atau PPKM seperti yang diterapkan pemerintah saat ini.
"Kita enggak tahu apa istilahnya (anjuran WHO), tetapi yang paling penting adalah pembatasan secara ketat mobilitas dan aktivitas penduduk atau warga," KATA Ketua IDI Daeng M. Faqih dalam diskusi virtual, Sabtu, 26 Juni 2021.
Sedangkan, strategi kedua atau hilir yaitu meningkatkan penerapan protokol di tengah masyarakat. Penanggulangan pandemi bakal berat dilakukan jika masyarakat tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Jakarta: Media Singapura menyebut Indonesia berencana menerapkan
lockdown mulai Rabu, 30 Juni 2021. Upaya itu sebagai langkah menekan lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air.
“Tunggu (informasi) resminya,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi
Medcom.id, Selasa, 29 Juni 2021.
Media Singapura itu memberitakan Indonesia segera melakukan pembatasan ekstra ketat mulai besok. Sebab, Indonesia sedang melawan gelombang
covid-19 yang disebabkan varian delta.
Presiden Joko Widodo disebut menggelar pertemuan internal hari ini. Rapat untuk memerinci jurus baru yang disebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) darurat.
PPKM Darurat direncanakan berlaku di sejumlah wilayah khususnya zona merah. Mulai dari Jakarta, sebagian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kudus, Bangkalan, Bandung, dan Riau.
Nantinya, seluruh pekerja di sektor yang tidak esensial wajib kerja dari rumah. Kemudian, melarang makan langsung di restoran.
Baca:
Lebih Ketat Lagi, Pemerintah Batasi Mal Sampai Pukul 17.00
Saat ini, perusahaan di Indonesia masih boleh menerapkan
work from office (WFO) meski jumlahnya dibatasi maksimal 25 persen. Kebijakan serupa berlaku di restoran.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut ada dua strategi utama mengatasi lonjakan penyebaran covid-19. Kedua strategi ini harus dijalankan secara beriringan agar efektif menekan penyebaran virus korona.
Strategi pertama, yakni di bagian hulu dengan membatasi kegiatan masyarakat. Strategi ini direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Namun, WHO tak merinci bentuk pembatasan mobilitas masyarakat yang dimaksud. Pembatasan bisa berupa
lockdown total, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), atau PPKM seperti yang diterapkan pemerintah saat ini.
"Kita enggak tahu apa istilahnya (anjuran WHO), tetapi yang paling penting adalah pembatasan secara ketat mobilitas dan aktivitas penduduk atau warga," KATA Ketua IDI Daeng M. Faqih dalam diskusi virtual, Sabtu, 26 Juni 2021.
Sedangkan, strategi kedua atau hilir yaitu meningkatkan penerapan protokol di tengah masyarakat. Penanggulangan pandemi bakal berat dilakukan jika masyarakat tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)