Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan mayoritas fraksi di parlemen merupakan partai pendukung pemerintah. Hal itu ia sampaikan merespons wacana pengajuan hak angket dugaan kecurangan pemilu.
Airlangga menyebut, koalisi pemerintah di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga bertambah. Ini setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Ini kan masih pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mendukung Presiden Jokowi dan Ma'ruf kan mayoritas (di DPR). Ditambah Pak AHY dilantik jadi menteri, tambah mayoritas lagi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.
Ia meminta partai politik lain realistis. Sebab menurutnya potensi kemenangan salah satu pasangan calon tertentu cukup tinggi.
"Kita harus lihat apa yang ingin dicapai, tapi kita kan harus realistis. Pemilu ini kan landslide kemenangan tinggi. Kedua, parpol kan juga menerima hasil pemilu legislatif, " ujar dia.
Airlangga memastikan Partai Golkar tidak ikut mendukung hak angket. Apalagi Golkar merupakan partai koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
"Kalau Golkar enggak mendukung, enggak tahu kalau yang lain," ungkapnya.
Usulan hak angket tidak hanya muncul dari partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD PDI Perjuangan. Usulan itu disambut baik oleh Koalisi pengusung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Jakarta: Ketua Umum
Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan mayoritas fraksi di parlemen merupakan partai pendukung pemerintah. Hal itu ia sampaikan merespons wacana pengajuan hak angket dugaan kecurangan pemilu.
Airlangga menyebut, koalisi pemerintah di Dewan Perwakilan Rakyat (
DPR) juga bertambah. Ini setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Ini kan masih pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mendukung Presiden Jokowi dan Ma'ruf kan mayoritas (di DPR). Ditambah Pak AHY dilantik jadi menteri, tambah mayoritas lagi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.
Ia meminta partai politik lain realistis. Sebab menurutnya potensi kemenangan salah satu pasangan calon tertentu cukup tinggi.
"Kita harus lihat apa yang ingin dicapai, tapi kita kan harus realistis. Pemilu ini kan
landslide kemenangan tinggi. Kedua, parpol kan juga menerima hasil pemilu legislatif, " ujar dia.
Airlangga memastikan Partai Golkar tidak ikut mendukung hak angket. Apalagi Golkar merupakan partai koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
"Kalau Golkar enggak mendukung, enggak tahu kalau yang lain," ungkapnya.
Usulan hak angket tidak hanya muncul dari partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD PDI Perjuangan. Usulan itu disambut baik oleh Koalisi pengusung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)