Langkah Jokowi Ambil Menteri Muda Dinilai Cemerlang

Jakarta: Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai rencana Joko Widodo menggaet menteri muda sebagai terobosan baru. Negara lain dinilai telah berhasil menerapkan hal itu. "Hal ini sangat baik. Di negara lain banyak menteri di usia muda. Namun tentu yang muda bukan asal muda," kata Ujang saat dihubungi Medcom.id, Rabu 3 Juli 2019. Baca: 14 Program Titipan Demokrat Bukan Barang Baru Ujang mengatakan menteri muda bukan berarti tidak berpengalaman. Menteri muda bisa menjadi semangat baru dalam pemerintahan. Ia meminta Jokowi tak asal memilih menteri muda yang bakal menyegarkan kabinet itu. Setidaknya, Presiden memilih anak muda yang memiliki potensi besar. Salain potensi, menteri muda juga harus tegas dalam mengatur kementerian. Jika tidak tegas, kata Ujang, menteri muda akan diremehkan pejabat senior yang ada di kementerian. "Karena kita tahu, di kementerian itu banyak birokrat senior. Jadi harus bisa memimpin mereka. Jika tidak, maka akan kontraproduktif," tegas Ujang. Joko Widodo sebelumnya bertekad membentuk kabinet yang efektif dan responsif terhadap tantangan perubahan global yang sangat cepat. Salah satu bentuknya, kabinet nanti akan mengakomodasi kaum muda. Baca: AHY Dinilai Cocok Jadi Menteri Muda Jokowi "Kenapa kita penting mengakomodasi orang muda, usia 30-an, bahkan mungkin 25 tahunan, karena kaum muda umumnya lincah dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat," papar Jokowi dalam wawancara khusus dengan Medcom.id di Istana Bogor, Senin, 1 Juli 2019.