Jakarta - Bahlil Lahadalia akhirnya mencapai puncak karier politiknya setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI. Bahlil dari anak kampung menjadi orang nomor satu di partai berlogo pohon beringin.
Namun, perjalanan Bahlil menuju posisi ini tidaklah mudah. Dimulai dari tekad yang lahir sekitar 14 tahun lalu saat ia kalah dalam pemilihan Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada 2010.
Pada saat itu, Bahlil yang hanya menjabat sebagai Bendahara Golkar Papua, harus menerima kekalahan dari Dave Laksono, putra Wakil Ketua Umum Golkar dan Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu.
Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan, kekalahan tersebut justru memicu semangat Bahlil untuk terus berjuang. Bahlil belajar banyak dari Dave, yang dianggapnya sebagai sahabat dan contoh pemimpin yang hebat.
"Pelajaran itu mengingatkan saya 14 tahun lalu sebagai kader Golkar yang mempunyai doktrin perjuangan, saya tahu betul dan saya mulai meneguhkan keyakinan saya, saya kalah di AMPI tapi suatu saat saya akan kembali ke Slipi untuk memimpin Partai Golkar," ujar Bahlil dalam Munas XI Golkar, Rabu 21 Agustus 2024.
Munas XI yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, secara aklamasi menetapkan Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Keputusan ini menjadi penutup manis dari perjuangan panjang Bahlil selama 14 tahun untuk memimpin partai beringin.
Jakarta -
Bahlil Lahadalia akhirnya mencapai puncak karier politiknya setelah terpilih sebagai Ketua Umum
Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI. Bahlil dari anak kampung menjadi orang nomor satu di partai berlogo pohon beringin.
Namun, perjalanan Bahlil menuju posisi ini tidaklah mudah. Dimulai dari tekad yang lahir sekitar 14 tahun lalu saat ia kalah dalam pemilihan Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada 2010.
Pada saat itu, Bahlil yang hanya menjabat sebagai Bendahara Golkar Papua, harus menerima kekalahan dari Dave Laksono, putra Wakil Ketua Umum Golkar dan Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu.
Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan, kekalahan tersebut justru memicu semangat Bahlil untuk terus berjuang. Bahlil belajar banyak dari Dave, yang dianggapnya sebagai sahabat dan contoh pemimpin yang hebat.
"Pelajaran itu mengingatkan saya 14 tahun lalu sebagai kader Golkar yang mempunyai doktrin perjuangan, saya tahu betul dan saya mulai meneguhkan keyakinan saya, saya kalah di AMPI tapi suatu saat saya akan kembali ke Slipi untuk memimpin Partai Golkar," ujar Bahlil dalam Munas XI Golkar, Rabu 21 Agustus 2024.
Munas XI yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, secara aklamasi menetapkan
Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Keputusan ini menjadi penutup manis dari perjuangan panjang Bahlil selama 14 tahun untuk memimpin partai beringin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)