Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengalokasikan Rp14 triliun dari total anggaran untuk mengantisipasi adanya putaran kedua pilpres pada Pemilu 2024. Anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp76 triliun.
"Antisipasi pilpres putaran kedua, untuk bisa ditentukan pemenang harus melebihi separuh jumlah suara sah nasional," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dalam keterangannya, Rabu, 1 Juni 2022.
Kemudian, kata Hasyim, calon harus menang di lebih separuh jumlah provinsi Indonesia. Minimal mendapatkan suara 20 persen di masing-masing provinsi.
"Jika tidak terjadi adanya putaran kedua, anggaran Rp14,4 triliun tak bakal digunakan atau tidak dibelanjakan," ujar dia.
Baca: Bertemu KPU, Jokowi Disebut All Out Dukung Persiapan Pemilu 2024
Hasyim menuturkan anggaran untuk alat pelindung diri (APD) covid-19 sebesar Rp4 miliar. Adanya anggaran untuk APD lantaran Hayim tak ingin pengalaman Pilkada 2020 kembali terulang.
"Dialokasikan APD Rp4.652.046.435 kisarannya 6,07 persen, ini kategori anggaran non elektoral," ungkap dia.
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) bakal mengalokasikan Rp14 triliun dari total anggaran untuk mengantisipasi adanya putaran kedua pilpres pada
Pemilu 2024. Anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp76 triliun.
"Antisipasi pilpres putaran kedua, untuk bisa ditentukan pemenang harus melebihi separuh jumlah suara sah nasional," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dalam keterangannya, Rabu, 1 Juni 2022.
Kemudian, kata Hasyim, calon harus menang di lebih separuh jumlah provinsi Indonesia. Minimal mendapatkan suara 20 persen di masing-masing provinsi.
"Jika tidak terjadi adanya putaran kedua, anggaran Rp14,4 triliun tak bakal digunakan atau tidak dibelanjakan," ujar dia.
Baca:
Bertemu KPU, Jokowi Disebut All Out Dukung Persiapan Pemilu 2024
Hasyim menuturkan anggaran untuk alat pelindung diri (APD) covid-19 sebesar Rp4 miliar. Adanya anggaran untuk APD lantaran Hayim tak ingin pengalaman Pilkada 2020 kembali terulang.
"Dialokasikan APD Rp4.652.046.435 kisarannya 6,07 persen, ini kategori anggaran non elektoral," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
