Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menggelar Muktamar ke-34 yang salah satu agendanya memilih Aais Aam dan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Partai NasDem menginginkan terjalinnya sinergitas dengan kepengurusan PBNU yang baru.
"Partai NasDem sebagai salah satu kekuatan nasional sangat ideal bermitra dengan NU," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri (Aam), melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember 2021.
Wakil Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menyebut Partai Nasdem
dapat menjadi penyalur dan penghubung misi NU. Sejumlah program Partai NasDem bahkan didesain sejalan dengan perjuangan NU.
Baca: PKB Berharap Pemilihan Ketum PBNU Melalui Musyawarah Mufakat
"Baik terkait urusan nasional yakni kerakyatan atau keumatan, juga urusan internasional yaitu politik bebas aktif demi terwujudnya misi besar NU membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin," kata Aam.
Selain itu, Aam berharap sosok yang terpilih menjadi Ketum PBNU bisa merangkul semua pihak. Sebab, politik NU adalah politik negara, politik yang merangkul semua kekuatan politik, berpijak pada plurasime, toleransi, serta menghormati kebhinekaan.
"Kita ingin pascamuktamar tidak ada lagi perpecahan. Semua bersatu padu untuk umat dan untuk Indonesia yang lebih baik," kata Aam.
Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menggelar Muktamar ke-34 yang salah satu agendanya memilih Aais Aam dan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Partai NasDem menginginkan terjalinnya sinergitas dengan kepengurusan PBNU yang baru.
"Partai NasDem sebagai salah satu kekuatan nasional sangat ideal bermitra dengan NU," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri (Aam), melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember 2021.
Wakil Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menyebut Partai Nasdem
dapat menjadi penyalur dan penghubung misi NU. Sejumlah program Partai NasDem bahkan didesain sejalan dengan perjuangan
NU.
Baca:
PKB Berharap Pemilihan Ketum PBNU Melalui Musyawarah Mufakat
"Baik terkait urusan nasional yakni kerakyatan atau keumatan, juga urusan internasional yaitu politik bebas aktif demi terwujudnya misi besar NU membumikan Islam
rahmatan lil ‘alamin," kata Aam.
Selain itu, Aam berharap sosok yang terpilih menjadi Ketum PBNU bisa merangkul semua pihak. Sebab, politik NU adalah politik negara, politik yang merangkul semua kekuatan politik, berpijak pada plurasime, toleransi, serta menghormati kebhinekaan.
"Kita ingin
pascamuktamar tidak ada lagi perpecahan. Semua bersatu padu untuk umat dan untuk Indonesia yang lebih baik," kata Aam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)