Jakarta: Pemerintah diminta mempelajari merebaknya kasus covid-19 di Tiongkok. Hal itu penting dilakukan karena eksekutif berencana mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Informasi awal dari Presiden Jokowi (Joko Widodo) bahwa akhir Desember atau awal Januari PPKM di Indonesia akan diakhiri. Sementara pada sisi lain, masyarakat menerima kabar bahwa di Tiongkok covid-19 mulai merebak lagi," kata anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta pemerintah belajar dari masuknya covid-19 ke Indonesia. Awalnya, Indonesia steril saat Negeri Tirai Bambu itu diserang wabah covid-19.
"Ternyata tidak lama. Begitu sampai di Indonesia, perkembangannya dahsyat. Ada banyak yang terpapar dan korban jiwa," ungkap dia.
Dia mengingatkan kebijakan pencabutan PPKM tidak hanya untuk melonggarkan protokol kesehatan. Tetapi, harus dicari cara agar masyarakat aman.
"Pandemi covid-19 yang kita lalui selama lebih dua tahun, jangan terulang lagi," sebut dia.
Dia memahami alasan pemerintah ingin mencabut PPKM. Selain penyebaran covid-19 sudah melandai, wacana tersebut penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Harapannya, ekonomi tumbuh dan berkembang. Angkatan kerja kita yang sangat tinggi dapat digerakkan untuk kepentingan nasional," ujar dia.
Dia pun meminta pemerintah melakukan sejumlah hal jika tetap ingin PPKM dicabut. Di antaranya, memastikan program vaksin booster sudah mencapai target minimal untuk menjamin imunitas masyarakat tinggi.
"Kalaupun mereka beraktivitas dengan pelonggaran prokes, tidak akan membahayakan bagi kesehatan," kata dia.
Kedua, pemerintah diminta untuk tetap mensosialisasikan pola hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, dipastikan masyarakat akan jauh terhindar dari berbagai penyakit.
Ketiga, pemerintah tetap diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena itu, obat dan alat-alat kesehatan yang memadai harus tetap disiapkan.
"Semoga kekurangan obat dan alkes tidak terjadi lagi ke depannya," ujar dia.
Presiden Jokowi menyebut ledakan gelombang covid-19 lanjutan di Tiongkok tidak akan memengaruhi situasi di Tanah Air. Jika sero survei atau persentase antibodi covid-19 di Indonesia sudah mencapai 90 persen, kondisi di luar negeri tidak akan menjadi ancaman untuk dalam negeri.
"Asal sero survei kita sudah sampai 90 persen, ya artinya kita kemungkinan sudah baik. Ada apapun, dari manapun seharusnya sudah tidak jadi masalah," ujar Jokowi di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Jakarta: Pemerintah diminta mempelajari merebaknya
kasus covid-19 di Tiongkok. Hal itu penting dilakukan karena eksekutif berencana mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (
PPKM).
"Informasi awal dari Presiden Jokowi (Joko Widodo) bahwa akhir Desember atau awal Januari PPKM di Indonesia akan diakhiri. Sementara pada sisi lain, masyarakat menerima kabar bahwa di Tiongkok covid-19 mulai merebak lagi," kata anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta pemerintah belajar dari masuknya
covid-19 ke Indonesia. Awalnya, Indonesia steril saat Negeri Tirai Bambu itu diserang wabah covid-19.
"Ternyata tidak lama. Begitu sampai di Indonesia, perkembangannya dahsyat. Ada banyak yang terpapar dan korban jiwa," ungkap dia.
Dia mengingatkan kebijakan pencabutan PPKM tidak hanya untuk melonggarkan protokol kesehatan. Tetapi, harus dicari cara agar masyarakat aman.
"
Pandemi covid-19 yang kita lalui selama lebih dua tahun, jangan terulang lagi," sebut dia.
Dia memahami alasan pemerintah ingin mencabut PPKM. Selain penyebaran covid-19 sudah melandai, wacana tersebut penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Harapannya, ekonomi tumbuh dan berkembang. Angkatan kerja kita yang sangat tinggi dapat digerakkan untuk kepentingan nasional," ujar dia.
Dia pun meminta pemerintah melakukan sejumlah hal jika tetap ingin PPKM dicabut. Di antaranya, memastikan program vaksin
booster sudah mencapai target minimal untuk menjamin imunitas masyarakat tinggi.
"Kalaupun mereka beraktivitas dengan pelonggaran prokes, tidak akan membahayakan bagi kesehatan," kata dia.
Kedua, pemerintah diminta untuk tetap mensosialisasikan pola hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, dipastikan masyarakat akan jauh terhindar dari berbagai penyakit.
Ketiga, pemerintah tetap diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena itu, obat dan alat-alat kesehatan yang memadai harus tetap disiapkan.
"Semoga kekurangan obat dan alkes tidak terjadi lagi ke depannya," ujar dia.
Presiden Jokowi menyebut ledakan gelombang covid-19 lanjutan di Tiongkok tidak akan memengaruhi situasi di Tanah Air. Jika sero survei atau persentase antibodi covid-19 di Indonesia sudah mencapai 90 persen, kondisi di luar negeri tidak akan menjadi ancaman untuk dalam negeri.
"Asal sero survei kita sudah sampai 90 persen, ya artinya kita kemungkinan sudah baik. Ada apapun, dari manapun seharusnya sudah tidak jadi masalah," ujar Jokowi di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)