medcom.id, Jakarta: Menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Mei mendatang, para calon ketua umum terus menggalang dukungan termasuk dari luar partai. Salah satunya dilakukan caketum Airlangga Hartarto dengan mendatangi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
Airlangga mengakui kedatangannya untuk meminta restu dan doa maju sebagai caketum. Bersama Ketua Timses pemenangan yaitu Melchias Mekeng, Airlangga bertemu Said Aqil Siradj di ruang kerjanya lantai 3, gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
"Saya meminta restu ke PBNU. Kami sudah kenal lama dan saya punya hubungan pribadi dengan beliau (Said Aqil Siradj) ya sudah puluhan tahun," kata Airlangga kepada Metrotvnews.com, Sabtu (16/4/2016).
Airlangga menemui PBNU karena beberapa alasan. Terutama mengenai Golkar setelah Munaslub nanti. Bila terpilih nanti, dia berjanji akan menggandeng jamaah Nahdhiyin. Sebab menurut dia, pelaku ekonomi mikro mayoritas adalah warga Nahdhiyin.
"Ke depan kami akan mendorong adanya lembaga keuangan mikro yang bisa dinikmati masyarakat," kata Airlangga.
Di samping itu kata dia, cita-cita untuk membangun lembaga keuangan mikro sudah pernah ia sampaikan kepada mantan Ketum PBNU sekaligus Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Dan saya juga pada 1998 punya kedekatan dengan eks Ketum PBNU yang sekaligus Presiden RI yaitu Gus Dur, dan saya berjanji kepada beliau untuk membangun umat. Sekarang ini momentumnya tepat. Jadi hari ini saya mohon doa restu untuk maju demi mewujudkan pembangunan umat," urai anggota Komisi XI DPR itu.
Niat Airlangga disambut baik Said Aqil Siradj. Pria yang akrab disapa Kang Said itu berpesan agar Airlangga berikhtiar dan yakin mengenai niat meraih kursi Ketum Golkar. Dia yakin Airlangga mampu memimpin partai berlambang pohon beringin itu karena tak memiliki cacat moral.
"Beliau layak dan punya kapasitas memimpin sebuah partai besar. Beliau bersilaturrahim karena akan maju ingin memimpin sebuah partai," kata dia.
Kang Said juga berpesan, tantangan terbesar Airlangga bila terpilih nanti adalah mengakhiri konflik berkepanjangan yang melanda Golkar. Golkar kata dia, merupakan aset bagi bangsa. Karena itu, sudah saatnya bersatu dan bangkit untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.
"Golkar ini aset politik bangsa. Saya menaruh harapan besar. Manajemennya harus mapan. Golkar ini manajemennya sudah mapan banget. Jangan partai mapan ini justru jadi berantakan," kata Kang Said.
Pertemuan antara caketum Airlangga dan Ketum PBNU Said Aqil Siradj ini berlangsung tertutup selama sekitar 30 menit.
medcom.id, Jakarta: Menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Mei mendatang, para calon ketua umum terus menggalang dukungan termasuk dari luar partai. Salah satunya dilakukan caketum Airlangga Hartarto dengan mendatangi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
Airlangga mengakui kedatangannya untuk meminta restu dan doa maju sebagai caketum. Bersama Ketua Timses pemenangan yaitu Melchias Mekeng, Airlangga bertemu Said Aqil Siradj di ruang kerjanya lantai 3, gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
"Saya meminta restu ke PBNU. Kami sudah kenal lama dan saya punya hubungan pribadi dengan beliau (Said Aqil Siradj) ya sudah puluhan tahun," kata Airlangga kepada
Metrotvnews.com, Sabtu (16/4/2016).
Airlangga menemui PBNU karena beberapa alasan. Terutama mengenai Golkar setelah Munaslub nanti. Bila terpilih nanti, dia berjanji akan menggandeng jamaah Nahdhiyin. Sebab menurut dia, pelaku ekonomi mikro mayoritas adalah warga Nahdhiyin.
"Ke depan kami akan mendorong adanya lembaga keuangan mikro yang bisa dinikmati masyarakat," kata Airlangga.
Di samping itu kata dia, cita-cita untuk membangun lembaga keuangan mikro sudah pernah ia sampaikan kepada mantan Ketum PBNU sekaligus Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Dan saya juga pada 1998 punya kedekatan dengan eks Ketum PBNU yang sekaligus Presiden RI yaitu Gus Dur, dan saya berjanji kepada beliau untuk membangun umat. Sekarang ini momentumnya tepat. Jadi hari ini saya mohon doa restu untuk maju demi mewujudkan pembangunan umat," urai anggota Komisi XI DPR itu.
Niat Airlangga disambut baik Said Aqil Siradj. Pria yang akrab disapa Kang Said itu berpesan agar Airlangga berikhtiar dan yakin mengenai niat meraih kursi Ketum Golkar. Dia yakin Airlangga mampu memimpin partai berlambang pohon beringin itu karena tak memiliki cacat moral.
"Beliau layak dan punya kapasitas memimpin sebuah partai besar. Beliau bersilaturrahim karena akan maju ingin memimpin sebuah partai," kata dia.
Kang Said juga berpesan, tantangan terbesar Airlangga bila terpilih nanti adalah mengakhiri konflik berkepanjangan yang melanda Golkar. Golkar kata dia, merupakan aset bagi bangsa. Karena itu, sudah saatnya bersatu dan bangkit untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.
"Golkar ini aset politik bangsa. Saya menaruh harapan besar. Manajemennya harus mapan. Golkar ini manajemennya sudah mapan banget. Jangan partai mapan ini justru jadi berantakan," kata Kang Said.
Pertemuan antara caketum Airlangga dan Ketum PBNU Said Aqil Siradj ini berlangsung tertutup selama sekitar 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)