Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

​Isu Prabowo Anti-Tionghoa Bentuk Kampanye Hitam

06 April 2014 16:45
medcom.id, Jakarta: Menjelang hari pencoblosan 9 April 2014, isu negatif terkait pemilu terus bermunculan. Salah satunya, muncul isu SARA yang menyebutkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, adalah tokoh anti-Tionghoa. Namun hal itu dinilai sebagai fitnah dan kampanye hitam.
 
"Tidak mungkin seorang tentara sejati yang berjiwa kesatria membenci atau antigolongan tertentu. Prabowo sudah bertekad akan melindungi semua suku, agama, dan ras dengan segala kemampuannya," kata Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo, di Jakarta, Minggu (6/4/2014).
 
Menurut dia, dari dahulu hingga sekarang, Prabowo justru memiliki banyak teman yang berasal dari kalangan Tionghoa, mulai dari teman sekolah sampai pengusaha.

Demikian juga penasihat-penasihatnya dan anak buahnya juga ada yang dari Tionghoa, bahkan di Partai Gerindra yang dipimpinnya, banyak caleg yang berasal dari kaum Tionghoa.
 
"Prabowo juga membawa dan memperjuangkan Ahok menjadi Wagub DKI Jakarta. Sangat jelas bahwa isu demikian adalah fitnah," tegasnya. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo juga menjelaskan bahwa yang tidak disukainya adalah para pemimpin yang pembohong, para koruptor, dan para konglomerat hitam. Siapa pun itu, tanpa melihat suku, agama, dan ras, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang menyengsarakan rakyat Indonesia.
 
Demikian juga sebaliknya, orang-orang seperti itulah yang membenci Prabowo menjadi presiden karena bisa dibayangkan dampaknya. Menurut Budi, beredarnya fitnah dan kampanye hitam yang menyudutkan Prabowo adalah bentuk nyata dari kepanikan pihak-pihak tertentu terhadap menguatnya dukungan rakyat dan tingginya elektabilitas Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
 
"Rakyat tidak bisa dibohongi lagi. Rakyat akan memilih pemimpin yang terbaik, yang tegas dan berwibawa, yang bisa melindungi bangsanya, dan bisa mensejahterakan rakyatnya seperti bangsa-bangsa besar pada umumnya," kata Budi.(Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan