medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Poltik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pernah bertemu dengan pengusaha minyak Riza Chalid. Pertemuan tersebut terjadi saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
"Ya saya pernah ketemu Riza (Chalid). Teman lama saya. Tidak ada salahnya saya lakukan," kata Luhut dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015).
Nama Riza mulai ramai diperbincangkan setelah terbongkarnya rekaman percakapan antara Riza, Ketua DPR Setya Novanto dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Dalam rekaman tersebut, Riza dan Setya Novanto diduga mencoba meminta saham PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama presiden dan wakil presiden.
Menurut Luhut, Riza dan dirinya merupakan teman lama sebagai sesama pengusaha. Namun, ia tak menyangka bahwa Riza ternyata terlibat dalam dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia. "Saya pikir saya punya hak berteman dengan siapa saja," tukas dia.
Selain Riza, ia pun berteman dengan Setya Novanto yang terlibat dalam rekaman tersebut. Bahkan, hubungannya pun sangat baik dan sering bekerja sama dengan Setya Novanto selaku sebagai Ketua DPR. "Sehingga demikian hubungan parlemen dan pemerintah bisa berjalan dengan baik," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Poltik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pernah bertemu dengan pengusaha minyak Riza Chalid. Pertemuan tersebut terjadi saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
"Ya saya pernah ketemu Riza (Chalid). Teman lama saya. Tidak ada salahnya saya lakukan," kata Luhut dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015).
Nama Riza mulai ramai diperbincangkan setelah terbongkarnya rekaman percakapan antara Riza, Ketua DPR Setya Novanto dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Dalam rekaman tersebut, Riza dan Setya Novanto diduga mencoba meminta saham PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama presiden dan wakil presiden.
Menurut Luhut, Riza dan dirinya merupakan teman lama sebagai sesama pengusaha. Namun, ia tak menyangka bahwa Riza ternyata terlibat dalam dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia. "Saya pikir saya punya hak berteman dengan siapa saja," tukas dia.
Selain Riza, ia pun berteman dengan Setya Novanto yang terlibat dalam rekaman tersebut. Bahkan, hubungannya pun sangat baik dan sering bekerja sama dengan Setya Novanto selaku sebagai Ketua DPR. "Sehingga demikian hubungan parlemen dan pemerintah bisa berjalan dengan baik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)