medcom.id, Jakarta: Editor Buku "Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran", Didi Kwartanada mengusulkan supaya kontribusi etnis Tiongkok masuk kurikulum sejarah nasional. Ia mengatakan peran etnis ini dalam perkembangan bangsa hampir terhapuskan dalam buku sejarah.
"Karya Iwan Santosa dari judul 'Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran' ini terasa paradoksial, karena dalam masyarakat kita di Indonesia, istilah militer dan tionghoa adalah dua entitas yang berbeda," kata penulis kesejarahan, Didi Kwartanada saat peluncuran buku "Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran Sejak Nusantara Sampai Indonesia" di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2014).
Menurut dia, publik masih menganggap kalau di dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak terdapat kontribusi warga Tiongkok. Musababnya, sebagian kisah etnis ini dihapus dari buku sejarah karena kedekatan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia menilai, jauh sebelum Indonesia merdeka, etnis Tiongkok di nusantara telah menjadi bagian dari kemiliteran di tanah air. "Mereka sudah mengawal Ibu Pertiwi di darat, di laut, dan di udara," ujar Didi.
medcom.id, Jakarta: Editor Buku "Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran", Didi Kwartanada mengusulkan supaya kontribusi etnis Tiongkok masuk kurikulum sejarah nasional. Ia mengatakan peran etnis ini dalam perkembangan bangsa hampir terhapuskan dalam buku sejarah.
"Karya Iwan Santosa dari judul 'Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran' ini terasa paradoksial, karena dalam masyarakat kita di Indonesia, istilah militer dan tionghoa adalah dua entitas yang berbeda," kata penulis kesejarahan, Didi Kwartanada saat peluncuran buku "Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran Sejak Nusantara Sampai Indonesia" di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2014).
Menurut dia, publik masih menganggap kalau di dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak terdapat kontribusi warga Tiongkok. Musababnya, sebagian kisah etnis ini dihapus dari buku sejarah karena kedekatan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia menilai, jauh sebelum Indonesia merdeka, etnis Tiongkok di nusantara telah menjadi bagian dari kemiliteran di tanah air. "Mereka sudah mengawal Ibu Pertiwi di darat, di laut, dan di udara," ujar Didi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)