medcom.id, Jakarta: Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Yorris Raweyai mengaku sedih dengan hasil Munas Golkar Bali.
Pasalnya, Aburizal Bakrie terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Golkar untuk lima periode mendatang. Padahal kata Yorris pemilihan itu melanggar konstitusi partai.
"Pengurus di lintas generasi menolak itu. Yang paling menyedihkan bagi Golkar adalah hasil keputusan mereka tanggal 2 Desember atas aklamasi Aburizal yang melanggar demokrasi," katanya di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2014).
Terlebih, dikatakan Yorris, dalam Munas tersebut, kubu Ical justru menolak untuk mendukung pengesahan Perppu pilkada yang bisa melukai hati rakyat.
Melalui Munas Jakarta ini, Yorris berharap, Golkar bisa mengembalikan rasa demokrasi dan kebersamaan melalui pemilihan ketua umum yang berdasarkan amanah dan konstitusi partai untuk tidak melakukan aklamasi dan penjegalan-penjegalan.
medcom.id, Jakarta: Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Yorris Raweyai mengaku sedih dengan hasil Munas Golkar Bali.
Pasalnya, Aburizal Bakrie terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Golkar untuk lima periode mendatang. Padahal kata Yorris pemilihan itu melanggar konstitusi partai.
"Pengurus di lintas generasi menolak itu. Yang paling menyedihkan bagi Golkar adalah hasil keputusan mereka tanggal 2 Desember atas aklamasi Aburizal yang melanggar demokrasi," katanya di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2014).
Terlebih, dikatakan Yorris, dalam Munas tersebut, kubu Ical justru menolak untuk mendukung pengesahan Perppu pilkada yang bisa melukai hati rakyat.
Melalui Munas Jakarta ini, Yorris berharap, Golkar bisa mengembalikan rasa demokrasi dan kebersamaan melalui pemilihan ketua umum yang berdasarkan amanah dan konstitusi partai untuk tidak melakukan aklamasi dan penjegalan-penjegalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)