Jakarta: Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lenna Maryana menilai anak muda semestinya tak terburu-buru terjun ke dunia politik. Partai politik (parpol) mesti memberikan ruang untuk mematangkan calon politikus muda.
"Bahwa berpolitik itu berproses. Ada kesabaran di sana," kata Lenna dalam diskusi virtual 'Pemuda Dalam Reformasi Partai Politik,' Minggu, 29 Agustus 2021.
Menurut Lenna, intervensi di internal parpol diperlukan supaya pemikiran pemuda bisa lebih dulu disalurkan. Salah satu contohnya menyerap keterlibatan pemuda di dunia politik melalui sayap pemuda partai.
Lewat wadah tersebut, anak-anak muda yang siap terjun ke politik dimatangkan pengalaman dan pemikirannya. Salah satunya dalam mengusulkan ide dalam menyikapi suatu isu politik.
Baca: Merapatnya PAN ke Pemerintah Dinilai Tak Banyak Pengaruhi Kondisi Politik
"Mereka terkendala pengalaman dan juga seni berpolitik. Keahlian berpolitik yang sering kali juga realistis. Idenya banyak, tapi tidak membumi," ucap Lenna.
Lenna menilai para anak-anak muda perlu membentuk kaukus berisi calon politikus. Hal ini dinilai penting untuk menyiapkan sosok figur yang terjun di Parlemen atau kepala daerah.
"Jadi (politik) bukan menjadi tujuan karena politisi yang terburu-buru ya yang ingin langsung jadi itu (pejabat) pada akhirnya nanti ketika menjabat akan kewalahan," ujar Lenna.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Agustyati, menuturkan sayap pemuda partai menjadi sarana tepat untuk pendidikan politik. Parpol bisa diuntungkan salah satunya dengan menjaring pemilik suara saat pemilihan umum (pemilu).
"Sayap pemuda ini bisa menjadi jembatan untuk pendidikan politik, bisa mentoring begitu ya, saling memberikan pengaruh. Bahkan, juga bisa membantu menjangkau pemilih," ujar Khoirunnisa.
Kaukus, kata Khoirunnisa, juga penting menjaring komunikasi yang lebih luas. Salah satunya bermanfaat untuk menemukan gagasan baru.
"Kaukus sangat membantu sekali begitu ya untuk saling sharing saling menguatkan saling mendukung. Tidak hanya di Indonesia saja misalnya tapi juga bisa lintas negara," ucap Khoirunnisa.
Jakarta: Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lenna Maryana menilai anak muda semestinya tak terburu-buru terjun ke dunia politik. Partai politik (
parpol) mesti memberikan ruang untuk mematangkan calon politikus muda.
"Bahwa berpolitik itu berproses. Ada kesabaran di sana," kata Lenna dalam diskusi virtual 'Pemuda Dalam Reformasi Partai Politik,' Minggu, 29 Agustus 2021.
Menurut Lenna, intervensi di internal parpol diperlukan supaya pemikiran pemuda bisa lebih dulu disalurkan. Salah satu contohnya menyerap keterlibatan pemuda di dunia politik melalui sayap pemuda partai.
Lewat wadah tersebut, anak-anak muda yang siap terjun ke politik dimatangkan pengalaman dan pemikirannya. Salah satunya dalam mengusulkan ide dalam menyikapi suatu isu politik.
Baca:
Merapatnya PAN ke Pemerintah Dinilai Tak Banyak Pengaruhi Kondisi Politik
"Mereka terkendala pengalaman dan juga seni berpolitik. Keahlian berpolitik yang sering kali juga realistis. Idenya banyak, tapi tidak membumi," ucap Lenna.
Lenna menilai para anak-anak muda perlu membentuk kaukus berisi calon politikus. Hal ini dinilai penting untuk menyiapkan sosok figur yang terjun di Parlemen atau kepala daerah.
"Jadi (politik) bukan menjadi tujuan karena politisi yang terburu-buru ya yang ingin langsung jadi itu (pejabat) pada akhirnya nanti ketika menjabat akan kewalahan," ujar Lenna.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan
Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Agustyati, menuturkan sayap pemuda partai menjadi sarana tepat untuk pendidikan politik. Parpol bisa diuntungkan salah satunya dengan menjaring pemilik suara saat pemilihan umum (pemilu).
"Sayap pemuda ini bisa menjadi jembatan untuk pendidikan politik, bisa
mentoring begitu ya, saling memberikan pengaruh. Bahkan, juga bisa membantu menjangkau pemilih," ujar Khoirunnisa.
Kaukus, kata Khoirunnisa, juga penting menjaring komunikasi yang lebih luas. Salah satunya bermanfaat untuk menemukan gagasan baru.
"Kaukus sangat membantu sekali begitu ya untuk saling
sharing saling menguatkan saling mendukung. Tidak hanya di Indonesia saja misalnya tapi juga bisa lintas negara," ucap Khoirunnisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
