medcom.id, Jakarta: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak seluruh lapisan bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku baik pada individu, penyelenggara negara, pengambil kebijakan negara (pemerintah) maupun pembuat undang-undang.
Pancasila, kata Zulkifli, bila dijabarkan berisi cinta kasih, gotong-royong, kasih sayang, dan rasa senasib sepenanggungan. Oleh karena itu, dia mengimbau semua rakyat di Tanah Air benar-benar meresapi nila-nilai yang terkandung di dalamnya.
"Oleh karena itu, saya berharap jangan Pancasila kita jadikan stigma untuk mengecap satu dengan yang lain. Sebab, itu akan menimbulkan perpecahan," kata Ketua MPR saat menjadi keynote speaker dalam acara seminar Impelentasi Pancasila dalam Ketatanegaraan RI di Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat, Jumat, 9 Juni 2017.
Ia berharap Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) fokus kepada penyelenggara negara, seperti menteri, gubernur, bupati, camat, TNI/ Polri. Hal demikian perlu dilakukan karena rakyat memerlukan contoh yang baik.
"Rakyat itu perlu contoh yang baik. Kalau penyelenggara negaranya bagus, rakyat akan mengikuti. Kalau kita ceramah Pancasila, namun prakteknya tidak bagus, ya lama-lama dipertanyakan oleh rakyat," kata Zulkifli menekankan.
Dia juga bercerita belakangan beberapa tokoh datang ke MPR yang membawa bendera agama masing-masing. Mereka menyampaikan bahwa mereka merasa tersakiti dan diperlakukan tidak adil.
Tentu saja ini sangat disayangkan. Karena bila menurut dan mengikuti norma Pancasila, tidak akan terjadi hal yang demikian.
"Semua merasa disakiti, padahal Pancasila kan mengandung nilai gotong-royong, cinta kasih. Saya minta di bulan puasa, kan bulan bagus, kita hentikan silang sengketa, bermusuhan, saling membenci, menyakiti. Yuk, kita bersatu, saling menghormati, menghargai, menyayangi, karena kita adalah keluarga," ucap Zulkifli.
medcom.id, Jakarta: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak seluruh lapisan bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku baik pada individu, penyelenggara negara, pengambil kebijakan negara (pemerintah) maupun pembuat undang-undang.
Pancasila, kata Zulkifli, bila dijabarkan berisi cinta kasih, gotong-royong, kasih sayang, dan rasa senasib sepenanggungan. Oleh karena itu, dia mengimbau semua rakyat di Tanah Air benar-benar meresapi nila-nilai yang terkandung di dalamnya.
"Oleh karena itu, saya berharap jangan Pancasila kita jadikan stigma untuk mengecap satu dengan yang lain. Sebab, itu akan menimbulkan perpecahan," kata Ketua MPR saat menjadi
keynote speaker dalam acara seminar Impelentasi Pancasila dalam Ketatanegaraan RI di Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat, Jumat, 9 Juni 2017.
Ia berharap Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) fokus kepada penyelenggara negara, seperti menteri, gubernur, bupati, camat, TNI/ Polri. Hal demikian perlu dilakukan karena rakyat memerlukan contoh yang baik.
"Rakyat itu perlu contoh yang baik. Kalau penyelenggara negaranya bagus, rakyat akan mengikuti. Kalau kita ceramah Pancasila, namun prakteknya tidak bagus, ya lama-lama dipertanyakan oleh rakyat," kata Zulkifli menekankan.
Dia juga bercerita belakangan beberapa tokoh datang ke MPR yang membawa bendera agama masing-masing. Mereka menyampaikan bahwa mereka merasa tersakiti dan diperlakukan tidak adil.
Tentu saja ini sangat disayangkan. Karena bila menurut dan mengikuti norma Pancasila, tidak akan terjadi hal yang demikian.
"Semua merasa disakiti, padahal Pancasila kan mengandung nilai gotong-royong, cinta kasih. Saya minta di bulan puasa, kan bulan bagus, kita hentikan silang sengketa, bermusuhan, saling membenci, menyakiti. Yuk, kita bersatu, saling menghormati, menghargai, menyayangi, karena kita adalah keluarga," ucap Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)