Ilustrasi -- Foto: Antara/ Muhammad Iqbal.
Ilustrasi -- Foto: Antara/ Muhammad Iqbal.

NKRI Tak akan Bubar di 2030

Ilham wibowo • 21 Maret 2018 22:36
Jakarta: Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tak sepakat dengan klaim yang menyebut Negara Kesatuan Republik Indonesia akan bubar di 2030. Kajian dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu dinilai hasil menerawang yang tak jelas.
 
"Mana mungkin Indonesia bisa bubar, samapai mampus kiamat Indonesia enggak bubar," kata OSO di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Maret 2018. 
 
Meski tak secara langsung mendengar pidato Prabowo, OSO hakul yakin Indonesia pasti tetap bersatu. "Saya enggak dengar pidatonya, saya enggak mau campur urusan Prabowo, tapi bahwa Indonesia enggak bisa bubar, itu yah,"  ujarnya. 

Senada dengan OSO, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto juga tak sepakat Indonesia bakal bubar di 2030. Menurut Agus, partainya bakalan terdepan menggaungkan kemajuan Indonesia lewat kader muda. 
 
"Kalau saya mungkin sebaliknya ya, karena di dalam Partai Demokrat apalagi apa yang disampaikan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) selalu disampaikan bahwa kita akan mencapai Indonesia emas di 2045," ungkapnya. 
 
Ia berpandangan, 2030 Indonesia berada dalam tahap menuju peningkatan pembangunan berbagai sektor. Sikap optimisme itu terus dilakukan dengan berbagai macam ide dan gagasan. 
 
"Mungkin barang kali kajian-kajkanya yang sedikit agak berbeda, tetapi kami meyakini bahwa Indonesia di 2045 akan menjadi Indonesia emas," ucap Agus. 
 
Baca: Istana Pastikan 2030 Indonesia tak Bubar
 
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut pidato Prabowo harus sesuai konteks. Kesalahan persepsi bisa saja terjadi seperti saat pidato dirinya yang menyebut lima fraksi di parlemen mendukung kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). 
 
"Pidato itu konteksnya apa dong, enggak bisa dipukul rata, makanya saya bicara di depan forum pengajian konteksnya yang bicara soal pengajian," tuturnya. 
 
Penyataan Prabowo menjadi buah bibir setelah akun Facebook mengunggah pidatonya. Tak diketahui kapan pidato itu disampaikan. Namun, Prabowo menyebut negara luar membuat kajian bila Indonesia akan bubar pada 2030.
 
"Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah, Senin, 19 Maret 2018.
 
Dia mengkritik para elite yang tak mempermasalahkan 80 persen tanah dan aset Indonesia hanya dikuasai 1 persen rakyat. Dia juga menyinggung soal kekayaan Indonesia yang dibawa ke luar negeri yang diabaikan para elite.
 
"Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi," kata Prabowo.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan