Jakarta: Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, melihat ada kejanggalan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara. Pasalnya, acara untuk memilih ketua umum partai itu hanya memakan sedikit waktu.
"Hanya pada KLB Deli Serdang inilah yang digelar dalam waktu singkat, 40 menit. Ini rekor dunia," kata Toto dalam diskusi daring, Kamis, 11 Maret 2021.
Durasi yang singkat tersebut mengundang spekulasi bagi banyak orang. Kemudian, kartu tanda anggota (KTA) milik Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang terpilih menjadi ketua umum juga dipertanyakan.
Baca: Kubu Moeldoko Mengaku Belum Serahkan Hasil KLB ke Kemenkumham
"KTA yang tiba-tiba ada padahal tak aktif. Ini isu besar yang harus dijawab agar spekulasi tidak makin liar," saran dia.
Toto menilai ujung masalah kini ada pada keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Kemenkumham yang punya kewenangan menentukan apakah hasil KLB Deli Serdang sah atau tidak.
"Saya tak tahu apa yang akan terjadi ke depan, siapa pun yang membaca, manuver ini sudah keluar dari etika moral dan politik," ucap dia.
Sementara itu, Kememkumham mengaku belum mendapatkan berkas dari Partai Demokrat kubu Moeldoko. Susunan kepengurusan ini perlu disetorkan kepada Kemenkumham untuk disahkan.
"Belum ada dokumen yang masuk," kata Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Kememkumham Baroto saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
Hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhard. Dia mengaku kepengurusan hasil KLB di Deli Serdang telah didaftarkan ke Kemenkumham.
"Tim hukum sudah menyerahkan sekitar pukul 14.00 WIB dan akan diverifikasi beberapa hari ke depan," kata Ilal.
Jakarta: Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, melihat ada kejanggalan dalam
Kongres Luar Biasa (KLB)
Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara. Pasalnya, acara untuk memilih ketua umum partai itu hanya memakan sedikit waktu.
"Hanya pada KLB Deli Serdang inilah yang digelar dalam waktu singkat, 40 menit. Ini rekor dunia," kata Toto dalam diskusi daring, Kamis, 11 Maret 2021.
Durasi yang singkat tersebut mengundang spekulasi bagi banyak orang. Kemudian, kartu tanda anggota (KTA) milik Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang terpilih menjadi ketua umum juga dipertanyakan.
Baca:
Kubu Moeldoko Mengaku Belum Serahkan Hasil KLB ke Kemenkumham
"KTA yang tiba-tiba ada padahal tak aktif. Ini isu besar yang harus dijawab agar spekulasi tidak makin liar," saran dia.
Toto menilai ujung masalah kini ada pada keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Kemenkumham yang punya kewenangan menentukan apakah hasil KLB Deli Serdang sah atau tidak.
"Saya tak tahu apa yang akan terjadi ke depan, siapa pun yang membaca, manuver ini sudah keluar dari etika moral dan politik," ucap dia.
Sementara itu, Kememkumham mengaku belum mendapatkan berkas dari Partai Demokrat kubu Moeldoko. Susunan kepengurusan ini perlu disetorkan kepada Kemenkumham untuk disahkan.
"Belum ada dokumen yang masuk," kata Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Kememkumham Baroto saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
Hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhard. Dia mengaku kepengurusan hasil KLB di Deli Serdang telah didaftarkan ke Kemenkumham.
"Tim hukum sudah menyerahkan sekitar pukul 14.00 WIB dan akan diverifikasi beberapa hari ke depan," kata Ilal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)