NasDem.--Foto: MI/Panca Syurkani
NasDem.--Foto: MI/Panca Syurkani

Paslon Partai NasDem Diharapkan tak Buta `Medan Tempur`

Husen Miftahudin • 22 September 2015 16:15
medcom.id, Jakarta: Pilkada serentak 2015 sudah di dapan mata. Hampir semua partai berlomba jadi pemenang, termasuk Partai NasDem.
 
Nah, untuk mencapai hasil maksimal, Partai NasDem membekali kader mereka dengan pengetahuan tentang pilkada. Tujuannya, agar mereka tak buta medan pertempuran.
 
Pembekalan dibungkus dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC). Partai juga menggandeng empat lembaga survei kredibel.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mengatakan, terdapat dua jenis calon dalam pertarungan Pilkada: calon petahana/incumbent dan penantang. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam bertarung memperebutkan kursi nomor satu di daerah.
 
Menurut dia, sebelum bertarung dalam Pilkada serentak, para paslon Partai NasDem harus terlebih dahulu mempelajari kondisi Pilkada. Baik dari sisi kondisi petahana dan penantang, maupun masyarakat sebagai pemilih. Hal ini agar para paslon dapat membuat strategi pemenangan yang lebih jitu.
 
"Ada 255 orang pasangan calon (dari Partai NasDem) dan cuma ada dua jenis calon, yakni petahana dan penantang. Jika seperti ini, ada tiga situasi, yakni petahana vs petahana, petahana vs penantang, dan penantang vs penantang," ujar Qodari saat memberi pembekalan para Paslon Partai Nasdem di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2015).
 
Ia menjelaskan, petahana memiliki keunggulan dalam melakukan kampanye karena terlebih dahulu memiliki pamor dan popularitas di mata pemilih. Meski begitu, kinerja yang buruk dalam menata daerahnya bakal menjadi jegalan paslon saat kampanye nantinya.
 
Di sisi lain, penantang lebih sulit mendapatkan pamor dan popularitas karena harus memulai dari awal. Namun begitu, kondisi ini justru membuat paslon lebih mudah beradaptasi jika sang penantang mempersiapkan dari awal, terlebih jika sang petahana memiliki catatan buruk dalam kinerja kepemimpinannya.
 
"Kunci penantang melawan petahana adalah melihat kondisi popularitas. Untuk mendapatkannya, itu harus mempersiapkan dari jauh-jauh hari," papar Qodari.
 
Namun yang pasti, ungkapnya, memahami kondisi merupakan kunci keberhasilan para paslon mendapat tempat di hati pemilih agar mau mencoblos nama mereka. "Memahami kondisi yang utama agar mampu memenangkan pertarungan dalam Pilkada nanti," pungkas Qodari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan