Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan sehat. Jangan sampai ada pola kampanye yang membuat gesekan di tengah masyarakat.
“Presiden mengajak model kampanye berkualitas dan menyehatkan demokrasi,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mewakili Jokowi dalam peresmian tahapan Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.
Kepala Negara berharap kampanye yang dilakukan mengurangi mobilisasi orang. Caranya, memanfaatkan teknologi informasi.
“Supaya efektif, mengurangi gesekan di lapangan, termasuk praktik politik uang,” papar mantan Kapolri itu.
Tito meminta peserta pemilu berkaca dari kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Pola kampanye saat itu dinilai cukup baik.
“(Pemilu digelar di) 270 wilayah se-Indonesia, meski di tengah pandemi covid-19 kita membuktikan mampu melaksanakan itu dan berjalan lancar,” ujar dia.
Baca: Jokowi Minta KPU Jaga Kualitas Pemilu dan Pilkada 2024
Pilkada Serentak 2020 juga minim lonjakan kasus covid-19. Sebab, peserta pilkada menggunakan teknologi yang meminimalkan interaksi langsung antarmasyarakat.
“Pilkada 2020 merupakan pemilu terbesar kedua di dunia setelah pemilihan presiden di Amerika Serikat dengan partisipasi pemilih tinggi, di masa pandemi,” ucap Tito.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menginginkan
kampanye Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024 berjalan sehat. Jangan sampai ada pola kampanye yang membuat gesekan di tengah masyarakat.
“Presiden mengajak model kampanye berkualitas dan menyehatkan demokrasi,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mewakili Jokowi dalam peresmian tahapan Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.
Kepala Negara berharap kampanye yang dilakukan mengurangi mobilisasi orang. Caranya, memanfaatkan teknologi informasi.
“Supaya efektif, mengurangi gesekan di lapangan, termasuk praktik politik uang,” papar mantan Kapolri itu.
Tito meminta peserta pemilu berkaca dari kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Pola kampanye saat itu dinilai cukup baik.
“(Pemilu digelar di) 270 wilayah se-Indonesia, meski di tengah pandemi covid-19 kita membuktikan mampu melaksanakan itu dan berjalan lancar,” ujar dia.
Baca:
Jokowi Minta KPU Jaga Kualitas Pemilu dan Pilkada 2024
Pilkada Serentak 2020 juga minim lonjakan kasus covid-19. Sebab, peserta pilkada menggunakan teknologi yang meminimalkan interaksi langsung antarmasyarakat.
“Pilkada 2020 merupakan pemilu terbesar kedua di dunia setelah pemilihan presiden di Amerika Serikat dengan partisipasi pemilih tinggi, di masa pandemi,” ucap Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
