Ilustrasi Pancasila/Istimewa
Ilustrasi Pancasila/Istimewa

Peringati Hari Lahir Pancasila, NasDem Gelar Silatnas

Anggi Tondi Martaon • 31 Mei 2022 15:17
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem menggelar Silaturrahmi Nasional (Silatnas) memperingati hari lahir Pancasila. Kegiatan tersebut digelar di NasDem Tower pada Kamis, 2 Juni 2022.
 
"Topik besarnya adalah Pancasila menjawab tantangan zaman," kata Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Partai NasDem, Ivanhoe Semen, melalui keterangan tertulis, Selasa, 31 Mei 2022.
 
Dia menyampaikan ada sua isu yang menjadi fokus utama dalam Silatnas yang akan dibuka Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh itu. Yakni, persoalan pertahanan dan keamanan nasional serta terkait dengan ekonomi.

Soal keamanan, NasDem mengundang Menko Polhukam Mahfud MD. Nantinya, topik tersebut bakal dilengkapi Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel.
 
Sedangkan bidang ekonomi makro dan mikro akan dikupas tuntas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Kedua pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan berbicara mengenai ketahanan ekonomi Indonesia pasca pandemi dalam perspektif yang tertuang dalam Pancasila
 
Wakil Ketua Umum DPP Garda Pemuda NasDem ini juga membeberkan alasan acara tersebut diselenggarakan. Salah satunya, tanggung jawab NasDem sebagai partai nasionalis untuk selalu menggaungkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan sebagai perekat semua eleman bangsa.
 
Baca: Besok, Presiden Pimpin Upacara Kelahiran Pancasila di Ende
 
"Sebenarnya bukan hanya tugas NasDem. Menjaga Pancasila adalah tugas kita bersama. Jadi, Pancasila ini bukan hanya diperingati saja, tetapi juga harus tercermin dari kehidupan kita sebagai anak bangsa," kata Ivanhoe.
 
Ia juga menekankan pentingnya Pancasila dalam menjawab tantangan dan cobaan bagi bangsa yang lebih besar. Terutama menjelang Pemilu 2024 karena adanya gerakan-gerakan yang bisa merongrong Pancasila seperti politik identitas.
 
NasDem mengajak kepada semua elemen bangsa untuk meninggalkan politik identitas jelang hajatan Pemilu 2024. Menurut dia, hal itu merupakan langkah mundur.
 
"Kalau kita masih bicara urusan agama dan suku, berarti kita mundur ke belakang," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan